[Day-4]
"Jangan marah, dong." Kang Yo-Han memujuk Ga-On yang marah padanya, sekarang hakim muda itu selalu menghindar dalam setiap kesempatan. Ia menyibukkan diri untuk mengatur dekorasi, buku undangan, tempat pernikahan dan lain sebagainya."Udah sana. Kerja sampai puas."
Kang Yo-Han tidak kehabisan akal, dia melakukan banyak cara agar Ga-On mau berbicara padanya lagi, dimulai memasak, memijit, melawak semuanya ia lakukan. Elijah hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua manusia yang bisa dikatakan tinggal menghitung hari mereka sudah terikat dengan janji pernikahan.
"Aku tidak mengerti dengan hubungan orang dewasa, mengapa kalian bertengkar lalu berbaikan terus bertengkar lagi dan balik berbaikan lagi, apakah ini adalah bentuk hubungan serius?"
"Memang seperti itulah kehidupan orang dewasa. Kalau tidak serius aku tidak ingin menikahinya."
"Kalau seperti itu aku tidak ingin jadi orang dewasa, sepertinya tidak menarik dan membosankan apalagi kalau dilihat itu sangat rumit," ujar Elijah membalas perkataan Yo-Han dengan santai. Sekarang dia sedang bermain dengan kucing kesayangannya itu.
"Siapa yang ingin mengurus hidupmu jika kau tetap menjadi gadis kecil seperti itu?" Kang Yo-Han tersenyum sinis, ia ingin membuat keponakannya kesal.
"Harta Papa Isacc banyak dan bahkan tidak akan habis sampai kita mati, bukankah begitu?"
"Wah, anak ini! Kau akan berencana menganggur seumur hidup?"
"Kalau iya, kenapa?"
Kim Ga-On menutup kedua telinganya, hakim muda itu merasa lelah dengan tingkah paman dan keponakan di rumah itu. "Di manapun kalian tinggal, dari rumah sebesar istana bahkan pindah ke rumah kecil, tetap saja seperti itu."
"Akhirnya kamu ingin bicara, Sayang." Kang Yo-Han dan mendekati Ga-On ia berusaha memegang bahu kekasihnya itu sembari tersenyum lebar. "Siapa yang bilang aku berbicara denganmu?"
"Ini lagi berbicara denganku. Ah, Sayang sudahlah jangan bertingkah seperti itu."
Elijah membuat ekspresi mual dan merinding melihat kemesraan paman dengan pasangannya itu. "Ah, mataku ternodai. Ini sangat membuat geli."
"Inilah hubungan dewasa," ujar Kang Yo-Han tersenyum bangga meraih bahu Kim Ga-On mendekat ketubuhnya.
Ga-On sedikit terkejut karena dirangkul tiba-tiba ia membalas perkataan Yo-Han dengan ekspresi normal menahan senyum."Aku benar-benar menyesal pernah mengira kau adalah monster menyeramkan."
"Kamu tidak salah mengira, hanya saja aku menjadi jinak di sini."
"Sudahlah, nanti sore aku ingin bertemu dengan Hakim Oh untuk memberikannya surat undangan."
"Iya benar. Undang saja, nanti biaya apapun aku yang atur. Kita semua akan berangkat dalam pesawat pribadi bersama-sama."
"Hmm, baiklah."
"Aku ingin mengundang banyak orang bahkan ingin menyiarkannya lewat televisi atau live streaming saja. Mengapa kamu menolaknya?"
"Cukup, aku sudah bersedia untuk menikah di Australia. Jangan sampai pernikahan ini kubatalkan. Ini berlebihan Yo-Han, cobalah hidup lebih sederhana."
"Ini acara seumur hidup, Sayang. Aku ingin membuatnya tidak akan pernah dilupakan selamanya. Kalau teman-teman kerjaku yang di Australia boleh ikut?"
"Hm...." Kim Ga-On berpikir sejenak lalu melanjutkan kata-katanya. "Oke."
"Nah gitu, dong. Cium?"
Ga-On mengecup pipi Kang Yo-Han sekilas. "Udah."
"Ini, dong. Biar dia tidak iri," ucap Yo-Han sambil memonyongkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Jugde( 악마판사) Fanfiction✔
FanficSebuah pengadilan yang dipimpin oleh hakim bijaksana, tetapi sedikit berwatak keras. Dia melakukan cara apapun untuk menghukum orang yang melakukan kriminal. Namun, dibalik semua itu ada tujuan tersirat beliau untuk membalas dendam pada para pejabat...