P u i s i S a m u d r a[07]
Luka dan Garam
Aku terikat pada kegelapan
Kau datang memutuskan kegelapan dengan binar cahaya
Kesepian telah marah kepada ku
Tanah tandus ini telah menolak ku.
#DiarySamudra••••
Hari ketujuh belas di bulan Februari. Hari ini diisi dengan tangis hujan yang merajalela. Bahkan suara musik saja tidak mampu meredam suara hujan diluar sana. Raya menumpukan kepalanya kepada kedua tangannya. Menetap setiap rintik hujan yang jatuh membasahi bumi. Empat hari yang lalu, Raya berkunjung ke rumah Samudra dan apa yang Samudra lakukan kemarin telah membekas di dalam benaknya. Raya masih ingat kecupan singkat itu. Bahkan, saat matanya mulai terpejam yang terlihat di kegelapan hanyalah sebuah ingatan tentang ia dan Samudra.
"Maaf.."
Mencoba melupakan bukanlah hal yang mudah bagi Raya. Apa yang telah terjadi empat hari yang lalu, adalah salah satu kelakuan Samudra yang sering terjadi. Tapi walaupun itu sering, Raya selalu merasakan debarannya. Seakan-akan, ada sengatan listrik saat kedua bibir mereka menyatu.
"RAYA!"
Raya tersentak kaget saat ada yang memanggil namanya. Gadis itu dengan malas beranjak dari duduknya dan membuka pintu kamar yang telah tertutup rapat semenjak ia pulang sekolah. Wajah gadis itu berubah menjadi datar. Ia menatap jengah gadis lain di hadapannya.
"AWWW, RAYA! AKU KANGEN BANGET SAMA KAMU!!"
"Astaghfirullah! BELLA LEPASS!"
Gadis itu-Bella langsung melepaskan pelukannya dari Raya. Raya masih melihatnya dengan tatapan jengkel, tetapi setelah itu langsung memeluk kembali. Pelukan yang sangat lama seakan menghilangkan rasa rindu yang telah terkubur sekian waktu. Keduanya tertawa bersama, adegan itu dilihat oleh Jeffry. Tanpa menganggap keberadaan Jeffry, Raya langsung masuk ke dalam kamar dengan tangannya yang menarik pelan pergelangan Bella.
Raya membawa Bella duduk di sofa yang memang ada di kamarnya. Keduanya lantas berbincang cukup lama, melupakan waktu yang terus berputar. "Jadi, apa penyebab lo datang kemari?" tanya Raya sesaat setelah Bella selesai minum.
"Tebak deh, ini soalnya berita bagus nan menggemparkan!" pekik Bella gemas.
Raya lantas menyentuh dagunya dengan jari telunjuk, membuat gestur seperti seseorang yang tengah berfikir keras. "Dah, lah, capek mikir gue. Kasih tau dong!"
Bella menggeleng sebentar, ia lantas tersenyum. "Jadi, aku-
-bakal pindah sekolah ke sini! Karena Ayah ku dipindah tugaskan di sini!!"
Mendengarkan hal itu membuat Raya memekik dan langsung memeluk Bella erat. Keduanya tertawa bersama, merasa senang.
"Ngga salah lo jadi sepupu gue!"
Hari itu dihabiskan dengan banyak cerita oleh Bella yang ia ceritakan pada Raya. Keduanya menikmati waktu di kamar dengan cukup lama.
•••
Samudra, manusia tanpa bakat yang harus hidup dan tumbuh sebisa mungkin. Bagi Samudra, dirinya tidak lebih dari seorang pecundang. Belajar sekian kerasnya, tetapi tidak mendapatkan hasil yang layak untuk ditunjukkan ke manusia lain. Selayaknya kertas yang terkena tumpahan air, Samudra itu mudah hancur. Tidak ada manusia lain yang mengerti dirinya, karena Samudra tidak pernah bercerita tentang dirinya sendiri. Jika bersama teman-temannya yang ia ceritakan pasti tentang; kenakalan Chandra; tangan ajaib Aji; dan kemarahan Reihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Samudra | Lee Haechan ft NCT DREAM
HumorPuisi Samudra | NCT DREAM [ON GOING] "𝐌𝐚𝐭𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢, 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢, 𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 𝐁𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐥𝐢-𝐤𝐚𝐥𝐢." -𝐒𝐚𝐦𝐮𝐝𝐫𝐚, 𝟐𝟎𝟐𝟎. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan Setiap awal pasti ada akhir Se...