Menurut Xavella, jumlah dari Astrada tidak cukup banyak. 7 orang melawan dia didalam waktu yang bersamaan? Okeh lah, tidak akan masalah.
Xavella sedikit menguncir kuda rambutnya itu agar tidak membuat geraknya susah. Tanpa basa-basi gadis ini dengan muka dinginnya sekarang sudah menuruni motornya."Yang nantang gue, mana nih, tadi?" ucap Xavella. Menantang.
Kagum! Itu yang dirasakan Adios beserta anak buahnya itu. Xavella bukan termaksud cewek yang ikut didalam genk motor apapun, ataupun terlihat seperti gangster. Dia terlihat seperti pelajar biasanya jika kalian menunjukkan sopan-santunnya. Tetapi, kalau dia menghadapi berandalan seperti Astrada. Dia akan menunjukkan, siapa itu Xavella Gentari Asyari yang sebenarnya.
Prok! prok! prok!
Ada yang memberikan Xavella sebuah teprukan tangan. Suara itu benar-benar terdengar jelas di kuping gadis itu.
"Cewek yang tidak punya sedikitpun rasa takut. Okeh, bolehlah." kata Adios, dia mengitari sekitaran tubuh Xavella. Dia juga yang memberikan tepruk tangan tadi sebagai tanda apresiasinya.
Xavella mencibir. "Udah basa-basinya? Tadi bukannya lo pada ngebet banget. Ya, buat ngeroyok, gue?" tanyanya seraya memutar-mutari jari telunjuk nya kearah Astrada. Setelah itu beralih menunjuk Adios.
"Let's start," Xavella melanjutkan.
6 anak buah Adios itupun berhamburan untuk beranjak dari jok motor milik mereka, tujuan nya satu. Untuk mengeroyok Xavella. Jika Xavella bonyok, mereka penasaran dengan respon Arjuna.
Bugh!
Ada yang memberikan Xavella pukulan pada tulang centongnya.
Xavella membalikkan badan nya dengan dongkol. "Woy, babi. Sini lah depan gue mainnya. jangan menjadi Pecundang."
Xavella membalas satu serangan tadi. Orang yang berani menyerangnya dari belakang itu ternyata salah satu dari 6 anak buahnya Adios. Secara kasar, Xavella memelintir tangan orang itu, dan membantingnya kasar ke bumi. Selesai dengan kumam yang satu, ternyata ada yang bersiap memberikan Xavella tinjuan. Okeh, tenang gadis yang rambutnya sedang terkuntal-kantil itu menahan serangan itu. Tak puas, ia memberikan tendangan untuk perut laki-laki itu.
Bagh!
Dua orang telah di anggap clear. Maju lagi yang satunya lagi, kali ini sedikit berpostur besar, dengan rambutnya yang gondrong. Tidak masalah, Xavella siap dengan sikap kuda-kudanya.
Bugh!
Sial! Karena kelenggahan gadis itu, dia terpaksa menerima sedikit pukulan pada bibirnya.
"IH NGELUNJAK." dengus Xavella.
Gadis ini jelas tidak akan terima begitu saja penyerangan itu. Dia memutar sedikit badannya kearah membelakangi musuh dihadapannya. Ia memberikan sebuah tendangan yang tepat mengenai muka laki-laki yang menjadi penyebab bibirnya memar.
Bagh!
Setelah pria itu tersungkur ketanah dengan posisi telungkup. Xavella membalikkan tubuh orang itu. Lalu memberikan satu pukulan pada bibir remaja pria itu.
BUGH!
"Lipstick gue mahal, coy. Berani banget lo bikin memar." serang Xavella, tentu saja dia bohong. Ia hanya memakai lisptick modelan toko orange yang ada gratis ongkir. Lispticknya pun tidak ori. Yang menting, murah juga gratis ongkos kirim.
Xavella melepaskan orang itu. Tersisa berapa sekarang?
Ah, ya 4 lagi.Sekarang, Xavella terlihat harus menghadapi yang kerempeng itu. Kembali lagi pada sikap kuda-kudanya.
Pria itu berlari cepat kearah Xavella, ibarat hewan buas yang berlompat kepunggung mangsanya. Tidak gentar sedikitpun, Xavella justru memberikan sikunya yang lancip pada dada lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Beloved
Fanfiction"Sepasang neraka, yang berusaha mencari surga." -nurhmanis in Bad Beloved. Dijodohkan dengan ketua genk motor yang sudah mempunyai pacar? Sialan, hidup Xavella hampir.... ralat, memang sudah hancur karena itu. Dicap pelacur? Entahlah, dia hanya...