029. -Investigations

130 10 0
                                    

029.Investigations

Di kantin SMA Vrinda Bangsa, para panglima Carlos, terkecuali Arjuna, mereka sedang berjalan masuk ke dalam kantin sekolah, yang tengah ramai sekali, di jam istrirahat. Secara kompak mereka berempat saling merangkul, sambil celingukan mencari tempat duduk kosong.

"Cok, rame banget, anjir. Duduk di
mana coba?" kesah Fernando. Padahal dirinya sudah sangat lapar, tapi kelihatannya tidak ada satupun tempat duduk tersisa di sini.

"Lo sih, kelamaan ngerjain tugas Bu
Indri-nya, jadinya kita telat jajan ke kantinnya." Agan menyalahkan Fernando. Karena memang begitu adanya. Mereka harus menunggu Fernando selesai mengerjakan tugas, baru bisa datang ke kantin.

"Dih, malah nyalahin gue. Kan tadi
udah gue bilang, duluan aja." timpal Fernando, tidak mau disalahkan begitu saja.

"Iyya itukan karena kita solid, jadi kita rela-relain nungguin lo selesai, biar bisa ke kantin bareng. Kurang bae apa coba." kata Dewa, yang menimbrung.

"Ck. Berisik." semprot Adres, daritadi kepalanya Adres pusing, menghadapi kawan-kawannya yang terus saja beragument.

"Tuh ada bangku kosong, tapi udah
ada yang nempatin sih." lanjut Adres, menunjuk ke salah satu bangku panjang bagian utara dari pintu masuk kantin.

"Jadi bangkunya kosong, apa udah
ada yang nempatin?" Agan memastikan, sebab Agan tidak paham, pelontaran kata dari Adres.

"Kosong, tapi ada yang nempatin."
jawab Adres. Ketiga temannya, tambah ambigu saja, oleh perkataannya yang sangat tidak danta.

"Lo gimana sih, Res, gue jadiin
pecel lo lama-lama!" geram Dewa.

"Woy! Sini lo pada!" tiba-tiba, terdengar seruan seseorang, yang seakan memanggil mereka berempat. Dia adalah Arjuna, yang sedang duduk di tempat yang tadi ditunjuk oleh Adres.

"Lah, si kocak, udah dapat tempat duduk."
ucap Fernando. Fernando beserta yang lainnya pun segera menghampiri Arjuna tak jauh di depan mereka sana.

Rupanya Arjuna sedang makan siang bersama Xavella di kantin, hanya berduaan saja. Perlu diketahui, Arjuna sangat tekor pada siang ini, sebab dirinya harus men-traktir Xavella, sehabis dikalahkan oleh Xavella di dalam balapan tadi pagi. Iyya, pemenang dari balapam tersebut adalah Xavella, bukan si ketua Carlos.

"Asyik banget ya lo, udah dapat tempat duduk, udah makan pula. Setidaknya lo ajak kita-kita lah, dasar lo nggak sk." gerutu Agan. Berceloteh panjang, sambil terduduk di kursi panjang berhadapan dengan Arjuna.

"Sk apaan?" yang bertanya bukanlah
Arjuna, melainkan Dewa, yang juga ikutan terduduk di sebelah kirinya Agan.

Fernando duduk di sampingnya Dewa, sementara Adres, dia berada di samping kanannya Arjuna. Agan akan menjawab pertanyaan dari Dewa sebelumnya. "SK,
alias setia kawan."

"Gaya lo, Gan, Gan!" cibir Dewa.

Xavella cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Tingkah para panglima carlos itu memang terkadang ada-ada saja. Tapi Xavella senang, bisa berada di dalam perkumpulan yang sangat seru ini.

"Vel, ayang Rindu gue ke mana? Kok
nggak ada, sih?" tanya dikasih tahu siapa yang menanyakan hal ini, pastinya kalian sudah bisa tahu sendiri.

"Nggak tau deh, daritadi Rindu nggak ada kabarin gue apa-apa. Kayaknya Rindu sakit." ucap Xavella. Dia memang belum mengetahui
kabar apapun dari Rindu sejak tadi pagi.

“Kasihan, ayangnya nggak masuk
sekolah.” ejek Fernando, tertawa renyah.

“Diem lo friendzone.” balas Agan.

Bad BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang