"Adios... Arjuna nungguin lo di depan markas, kita." kata salah satu anak buah dari Adios.
Adios yang terlihat sedang mengobrol santai dengan tim inti Astrada, itu pun akhirnya memberhentikan nada yang akan keluar dari mulutnya. Ah serius, Carlos cari ribut, se-pagi ini?
"Bilang ke ketuanya Carlos itu, gue lagi sibuk,
nggak bisa ketemu." titahnya pada si anak buah yang memberitahunya info tadi.Buru-buru si anak buahnya itu
manggut setuju. "Okeh.""Sibuk, atau malu nampakkin wajahnya di depan gue?!" timpal Arjuna. Tanpa permisi tadi, ia buru-buru menerobos masuk. Tak perduli sudah dapat izin atau belum.
Semua perhatian dan mata tertuju ke
arah Arjuna."WOY, BERANI BANGET LO LANGGAR BATAS WILAYAH CARLOS DAN ASTRADA!." bentak salah satu diantara mereka.
Fyi, permasing-masing daerah setiap jalannya sudah mempunyai pemegangnya tersendiri. Dan ini, ini adalah area dari Astrada. Sedangkan Carlos, wilayahnya sudah ditetapkan di sekitaran SMA Vrinda Bangsa.
Arjuna memekik. Urat-urat miliknya tertampak jelas di sana. "Nggak ada batasan, ataupun peraturan yang nggak bisa gue langgar."
Sekarang, sang wakil Astrada bernama Satya Guafa itu mulai angkat bicara. Ia tidak akan tinggal diam. "Lo kayak gini, karena lo lagi ngebelain Xavella, kan?!" tanya Satya, nadanya sangat nyolot.
"Incaran gue itu, urusannya gue. Jangan berani lo pada gangguin dia." imbau Arjuna. Tatapannya sekarang sudah setajam elang, yang bahkan siap menerjang lawan-lawannya.
Arjuna melanjuti. "Kalau lo lupa, kemarin,
lo pada nyerang cewek itu, juga masih di wilayah Carlos, kan? I'm right?"Hening. Mendadak tidak ada satupun dari antara mereka yang membuka suaranya.
"Banci kok gaya-gayaan bikin genk motor. Ciuhh!" Arjuna membuang ludahnya ke bawah. Seakan sangat memandang remeh mereka.
Adios membalas perkataan Arjuna. "Wah, tenang, santai dulu nih, ketua Carlos. Masalah kemarin sore itu, nggak ada hubungannya sama Carlos, ataupun elo!"
"Simpan drama lo itu. Cukup lawan gue,
tanpa banyak bacot!" tantang Arjuna.Arjuna sangat tahu jelas, maksud mereka menyerang incarannya kemarin itu, semata-mata hanya untuk umpanan. Sekarang, biarlah si pemancing yang terpancing oleh umpanannya sendiri.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Perkelahian yang bahkan sampai baku hantam itu, lagi-lagi terjadi kembali. Dan pastinya dimenangi oleh si ketua Carlos. Dia melawan beberapa banyak anak buah dari Astrada, beserta inti-intinya mereka. Arjuna tanpa sedikitpun merasakan kewalahan.
••••••••
Xavella disertai Rindu berjalan lurus memutari lapangan basket SMA Vrinda Bangsa. Di sana, Xavella melihat Arjuna terlihat berhasil mencetak satu gol. Saat dirinya dengan tepat memasukkan bola basket itu, ke dalam ring.
"Arjuna, Xavella mau ngomong sama lo, tuh." celetuk Rindu ketika mendapati dirinya, dan juga Xavella berhasil sampai di samping tubuh berototnya Arjuna.
Remaja laki-laki yang beberapa saat lalu mengekori gol itu tengah terindeteksi sedang meminum botol Aqua dingin. Dengan headband di kepalanya. Dia mendongak sedikit ke arah dua gadis yang sedang berdiri di dekatnya persis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Beloved
Fanfiction"Sepasang neraka, yang berusaha mencari surga." -nurhmanis in Bad Beloved. Dijodohkan dengan ketua genk motor yang sudah mempunyai pacar? Sialan, hidup Xavella hampir.... ralat, memang sudah hancur karena itu. Dicap pelacur? Entahlah, dia hanya...