-- Typo's --
Kejadian ini sudah agak lama, kalau tidak salah saat itu Naufal baru saja masuk kelas 10 SMA. Dari dulu memang Naufal ini punya aura yang positif tapi target buat disalahin masalah ribut keributan.
Kenapa? Mukanya sangar, kalau lagi diem atau lagi mode serius bisa bikin orang ketar ketir. Bahkan mas Jeff dan tiga kakaknya. Ck, siapa sih yang bisa menandingi tahta tertinggi di Nicholas?
Ketika itu Bang Jean tengah sibuk mengerjakan beberapa ujiannya, lebih ke ngejoki nulis sama Koko Reyhan karena dia ini males nulis dan kebetulan si sulung ini lagi gabut juga butuh duit. Jadi dia ngasih harga yang lumayan lah mahal, biasalah.
Mas Jeff disibukan dengan beberapa berkas yang sengaja Ia bawa ke rumah, karena kalau di rumah dia bisa sambil ngerokok dan ngopi. Kalau di kantor kan harus profesional, jadinya tidak bisa bebas.
Pukul 18.30 an mereka masih sibuk dalam dunianya, sebelum Haekal membuka pintu dengan sangat amat lusuh.
"Gembel dari mana lo? Balik lagi sono."
"Diem ko, Echan capek habis pulang Basket."
Lalu Ia menyeret tubuhnya untuk Ia banting di sofa, helaan nafas lega karena nikmatnya rebahan terdengar.
"Percuma basket kalau belum tinggi."
"Diem lu ye bangsat, gua segini juga tinggi. Apa kabar tuh ama si Reyhan."
Reyhan yang tidak tahu menahu dan tidak mau ikut campur masalah tinggi pertinggian ini merasa tersinggung. Jadi dengan segenap jiwa dan raga, dan hati yang penuh keikhlasan akan dendam Ia melempar Tip-x tepat sasaran pada kepala Haekal.
"ADAWW!!" Suara mengaduh milik Haekal menyatu dengan tawa Jean, Mas Jeff hanya melirik tidak mau ikut campur sebelum merasakan keganjalan.
Seingatnya dia dulu punya anak 4, memang 4 walau hampir semua ngga di akui anaknya. Tapi disini sekarang siapa yang kurang? Pikir Jeff, kemudian Ia menghitung dari si sulung hingga si bung-
"Loh, Naufal mana?"
Semuanya senyap, lalu menatap pada papa Jeff dengan pandangan tidak tahu. Sebelum Haekal menjentikkan jarinya seakan dia ingat sesuatu, "Nana pergi kerja kelompok, tadi bareng sama si Chellvan." Katanya.
Semuanya menghela nafas lega.
Sebelum notifikasi ketiganya berbunyi, dan mereka mulai hening karena bermain handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicholas Family
Short StoryIni adalah keluarga Nicholas, dengan si bungsu sebagai tahta tertinggi per Nicholas-an.