--
---
"Felix, gua mau ketemu Haekal buat nanti taruhan berikutnya."
Dengan satu arahan dari Faisal, Felix memelankan laju motornya. Sehingga dalam satu perkian detik, motor Haekal melesat begitu cepat hingga sampai garis finish.
Disana Jean dan Reyhan langsung menghampiri Haekal, sedikit menaruh curiga sebab dia melihat bagaimana Felix memelankan laju motornya di detik terakhir.
"Jangan seneng dulu, kal." Ucap Jean disana, masih dengan menggenggam tangan Naufal.
Haekal mengangguk kecil, tentu saja dia tau apa itu. Sebab dirinya pun merasakan hal yang sama, ketika dirinya sudahlah berpasrah diri sebab tak lagi bisa menyalip Felix, tiba tiba laju motor itu berubah memberikan kesempatan untuknya menyalip.
Motor inti Never ternyata berbeda dengan para anggotanya, dimana anggotanya hanyalah putih polos, sedangkan inti seperti Felix itu putih dengan beberapa sticker hitam.
Felix menghampiri Antariksa ketika mereka tengah berbincang, Naufal sendiri berpasrah diri digenggaman Jean agar tidak hilang.
"Selamat browww!!"
"Rencana lo ya?" Felix tersenyum, kemudian mengangguk dengan penuh percaya diri.
"Ketua gua, dia ngasih arahan buat bikin dia ketemu ama bang Haekal." Ujarnya disana.
Haekal mendengus, "Pengecut, kenapa ngga sekalian keluar aja bangsat?!"
"Kalau dia keluar, ntar lo sakit hati karena ngga sesuai ekspektasi lo." Kemudian Ia melirik pada Faisal, Faisal hanya planga plongo persis orang tolol.
Ketiganya terdiam, menatap Felix dengan tatapan yang dingin. Berbeda dengan Naufal, dia hanya menatap Felix tanpa ekspresi.
Kemudian melirik pada ketiga kakaknya yang menatap Felix seperti ingin membunuhnya, Ia menggoyangkan tangan Jean, membuat perhatian Jean teralih.
"Mau pulang."
Dan dalam satu kali arahan, Dream mulai bubar dari sirkuit.
---
"Papa suka ice cream rasa apa memang? Kenapa papa ngga stock ice cream yang sesuai sama apa yang papa suka?"
Jeff menoleh pada Naufal, Ia mengerutkan keningnya tanda Ia tengah berfikir. Kemudian menggeleng dan kembali memakan ice creamnya, ah Ice Cream milik Naufal.
Lalu Jeff kembali menatap Haekal yang tengah duduk di atas pohon jambu depan rumah, seperti biasa pakaian Jeff adalah pakaian kebanggaan dan ciri khas bapak bapak.
Sore ini sedikit lebih tenang.
"Ngga tau, papa suka semuanya soalnya." Terserah.
"Bang Jean kemana kok ngga keliatan?" Jeff mengangkat kedua bahunya sedikit tak peduli atas pertanyaan Naufal, dalam pikirannya mau anaknya lagi perang sama megalodon pun tidak peduli.
Yang penting tidak melanggar aturan yang dibuat saja, contohnya menyentuh ice cream di kulkas —Padahal Ice Cream itu milik Naufal. Tipe tipe bapak idaman, yang tidak idaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicholas Family
Short StoryIni adalah keluarga Nicholas, dengan si bungsu sebagai tahta tertinggi per Nicholas-an.