sebuah prolog singkat

1.1K 123 63
                                    

Selesai menyelesaikan pekerjaannya di cafe, Irene buru-buru bergegas pulang kerumahnya. Karena anggota keluarga satu-satunya sedang terbaring lemas di ranjang seadanya di rumah sederhana mereka.

"Jennie, ayo bangun, makan dulu." kata Irene sembari masuk ke kamar kecil mereka berdua.

Namun, bukan ekspresi senang dan senyum yang terpancar pada wajah sang adik yang selalu menyambutnya ketika ia baru pulang, tetapi malah suara ringisan dan tangisan yang sangat menyakitkan.

"Jennie, bangun dulu yuk." Irene berusaha untuk tetap tenang meksipun rasa panik, cemas, dan khawatir benar-benar memenuhi perasaannya saat ini.

"Ka-kak..." balas Jennie lemas karena sungguh, perutnya sangat amat sakit sekarang.

"Iya, ini kakak, bangun dulu ya, kamu belum makan dari siang." Irene bisa bernapas sedikit lega mendengar adiknya yang bisa merespon perkataannya tadi.

Irene pun membantu Jennie untuk bersandar pada dinding. Badannya ikut melemas kala ia merasakan suhu tubuh sang adik yang kian tinggi.

"Maaf ya, kakak terlambat, tadi cafe rame banget soalnya." kata Irene sambil tetap menyuapkan bubur yang katanya hambar itu pada Jennie.

Jennie hanya bisa mengangguk dan memaksa bibir pucat nan kering itu tersenyum.

"I-iya kak, gapa-" ucapannya terhenti bersamaan dengan tubuhnya yang ambruk ke hadapan sang kakak, Irene.

"JENNIE!!!" dan Irene semakin panik tatkala darah segar juga ikut mengalir dari hidung kecil adiknya.

-

"Maaf ya, udah sering ngerepotin kakak, kakak jadi gabisa ngejar mimpi kakak karena ngurusin Nini, tunggu bentar lagi ya kak, waktu Nini udah mau habis kok, Nini sayang Kak Rene."



CAST


Kim Jennie"Kakak, maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jennie
"Kakak, maaf."

Kim Irene"Gausah minta maaf, kalo kamu seneng, kakak ikut seneng kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Irene
"Gausah minta maaf, kalo kamu seneng, kakak ikut seneng kok."

happier than ever | jennie x ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang