08. The First

325 60 17
                                    

Selalu ada kali pertama untuk segalanya. Seperti sekarang contohnya. Dimana Jennie untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di gedung YG Ent. sebagai trainee baru.

Langkahnya dituntun oleh bodyguard atas suruhan Mino. Bahkan tadi Jennie juga dijemput oleh sopir pribadi Mino. Irene sampai dibuat terkejut atas kedatangan orang tak dikenal ini sampai akhirnya orang tersebut memperkenalkan diri. Mino benar-benar menepati ucapannya.

Karena Jennie ini sedikit "berbeda" dan sebenarnya sudah layak debut, jadi ruangannya dipisah dengan trainee lainnya. Lagipula Jennie akan didebutkan sebagai solois. Tidak mungkin juga kan Jennie bergabung dalam grup dan harus menghapalkan koreo? Toh, semua posisi yang seharusnya ada di dalam grup sudah ada dalam diri Jennie sendiri. Kecuali dance, lagian bagaimana juga ia melakukannya.

Sesampainya di ruangan khusus ini, Jennie juga sudah ditunggu oleh Mino. Sesuai janjinya kemarin, Mino juga yang akan menjadi mentor di kelas rap kali ini.

"Gimana kabarnya? Baik?" tanya Mino basa-basi sembari menyiapkan materi yang akan ia sampaikan.

Tapi Jennie malah hanya diam dan memainkan baju yang ia kenakan.

"Hei, kau sakit? Kita tunda aja ya latihannya." kata Mino mulai khawatir.

"Em, i-itu, tidak, anu, itu.." aduh, kenapa Jennie jadi gagap begini.

"Kenapa? Coba ngomong pelan-pelan." Mino yang sadar akan ketidaknyamanan Jennie mulai mendekat dan duduk disampingnya.

Mau memegang tangannya juga Mino tak berani mengingat hanya ada ia dan Jennie di ruangan ini. Padahal ia tadi sudah meminta Seok Jun atau yang lebih dikenal dengan nama AiRPLAY yang merupakan salah satu produser di YG Ent itu untuk menemaninya. Tapi entah mengapa sampai saat ini batang hidungnya belum muncul juga.

"Sebelumnya ma-maaf kalau sa-saya lancang, tapi su-sunbaenim tidak perlu sampai menjemput dan mengirim orang untuk mengantar saya." sungguh Jennie benar-benar merasa sungkan dan sedikit ... tak nyaman? Apalagi tadi selama ia berjalan menuju ke ruangan ini, ia tak sedikit mendengar omongan orang yang membicarakannya.

"Jadi hanya karena itu?" tanya Mino terkekeh, sungguh lucu dan menggemaskan sekali Jennie ini.

"Tak masalah, aku kemarin sudah mengatakannya di depanmu dan juga di depan kakakmu bahwa aku sendiri yang akan menjamin kesehatanmu, dan perjalanan dari rumahmu kesini juga termasuk salah satu jaminan itu. Aku tak pernah main-main dengan ucapanku, aku laki-laki dan aku harus bertanggung jawab dengan apa yang aku ucapkan, lagipula aku tak mau menodai mulutku dengan mengatakan omong kosong." jawab Mino tenang.

"Dan juga, jangan terlalu formal padaku, panggil saja oppa, atau apapun lah yang sekiranya kamu nyaman, asal jangan sunbaenim." peringat Mino dengan bercanda tentunya. Entahlah, ia merasa seperti sudah akrab dengan Jennie ini. Ia sudah menganggap Jennie seperti adiknya sendiri.

Mendengar hal itu, Jennie menjadi sedikit... tenang? Entahlah, sepertinya ia harus bisa beradaptasi dengan segala hal baru dalam hidupnya ini.

"Sepertinya kita bisa mulai latihannya sekarang, sudah siap solois Jennie Kim?" tanya Mino dengan sedikit menggoda.

Jennie yang sudah meraih semangatnya kembali pun langsung dengan semangat menjawab, "NE SEONSAENGNIM!!!" (*seonsaengnim= guru)

"YAAKKKK!!!"

Mino pun mulai menjelaskan teori tentang teknik-teknik rap, cara mengambil dan menahan napas dengan tepat, dan pelafalan kata. Jennie juga memperhatikan dengan sangat baik dan terkagum-kagum bahwa ternyata itu semua bisa dipelajari.

"Wih, serius banget nih kayaknya." tanya Seok Jun yang baru datang dengan santainya, sambil meminum kopi pula.

"Maaf, mau bertemu siapa ya? Saya janjian dengan orang jam 8 tapi ini sudah hampir jam 10, mungkin anda salah masuk ruangan." kata Mino dengan nada dan eskpresi yang datar.

happier than ever | jennie x ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang