03. The Performance

459 76 10
                                    

Satu minggu sudah berlalu sejak Jennie pulang dari rumah sakit, dan sekarang Jennie sudah berada di cafe milik Wendy untuk bersiap mengisi panggung hari ini. Rosé juga sudah siap sedari tadi dan saat ini tengah membantu Jennie untuk memakai baju.

Mata Jennie itu tertutup sempurna. Mungkin, kalau Jennie sedang diam dan sedang tidak memakai kacamatanya ia akan dikira tidur. Tapi ya memang begitu, makanya ia selalu menggunakan kacamata hitam supaya percaya dirinya agak sedikit naik.

"Nah, udah, Kak Jen udah cantik banget. Ayo, siap-siap kedepan." kata Rosé sembari membereskan barang-barangnya.

"Kalo kakak bisa liat, pasti kakak jadi orang yang selalu muji kecantikan kamu tiap detik." kata Jennie sambil terkekeh pelan.

Jennie memang baru mengenal Rosé saat ia sudah tak bisa melihat. Jadi wajar kalau Jennie sangat amat penasaran, bagaimana sih rupa partner menyanyinya selama ini?

Kalau didengar dari suaranya sih Jennie yakin kalau Rosé itu memang sangat cantik, apalagi namanya juga cantik, semakin membuat Jennie yakin bahwa gadis remaja yang hanya beda satu tahun dengannya ini mempunyai rupa yang sangat menawan.

Terlebih lagi, Rosé selalu cerita bahwa banyak yang mengidolakannya, baik di sekolah maupun di sosial media. Ya, Rosé merupakan selebgram yang suka memposting cover lagu. Jennie juga sering diajak kok, jadi baik Rosé dan Jennie, keduanya juga punya penggemarnya masing-masing.

"Gausah gombal, aku udah kebal." ngomongnya sih gitu, tapi kok pipinya merah ya? Baru kali ini Rosé agak sedikit bersyukur Jennie ga bisa lihat, kalo Jennie bisa lihat pasti diledekin terus, kan Rosé maluu....

"Udah ditungguin di depan juga, malah gibah disini. Udah siap, kan? Ayo buruan kedepan." Wendy datang dengan sedikit kesal, ya karena udah masuk jadwal live band-nya, udah ditungguin sama pelanggan setia mereka juga.

"Iye bawel." kakak adik ga selalu akur kan?

Kalo Jennie sama Irene itu ibarat Upin dan Ipin yang selalu akur, jarang berantem, dan sering ngalah satu sama lain. Nah, kalo Wendy sama Rosé ini lebih ke Tom and Jerry yang kerjaannya berantem mulu kalo ketemu, tapi ya tetep saling sayang kok, dikit, hehe.

Wendy dan Rosé langsung menuntun Jennie untuk kedepan dan mendudukkannya di kursi yang sudah tersedia. Mereka langsung bersiap menyanyikan lagu-lagu yang sudah direquest oleh pengunjung.

Irene juga masih kerja kok, karena ini malam minggu jadi cafe lebih ramai dari biasanya, membuat tugasnya di dapur tidak bisa ditinggalkan meskipun hanya menghampiri adiknya sebentar.

Jennie juga sudah paham, ini tidak sekali dua kali terjadi, lagipula disini sudah ada Wendy dan Rosé yang setia menemaninya dan membantu menghilangkan rasa gugupnya.

"Selamat malam semuanya, seperti biasa untuk satu jam kedepan, kami akan menemani malam minggu kalian, baik yang dengan pasangan atau yang lagi sendirian, mari kita lepaskan semua beban dan nikmati akhir pekan yang menyenangkan, cukup sekian and enjoy!" awal pembukaan yang biasa Jennie sampaikan sebelum mulai bernyanyi untuk mencairkan suasana.

Untuk lagu pertama, Jennie dan Rosé menyanyikan lagu yang sedang hits, yaitu Angel Baby by Troye Sivan. Semua pengunjung larut dalam penampilan mereka. Suara mereka menyatu mengalun lembut bak rintikan air hujan yang menenangkan.

Sampai akhirnya tiba lagu terakhir dan mereka akan menyanyikan lagu Can't Take My Eyes off You by Frankie Valli. Ini giliran Jennie menyanyi solo karena Rosé harus mempersiapkan keperluan busking Jennie di sebrang cafe.

"Karena waktu yang kami janjikan sudah habis, izinkan pula kami untuk undur diri, terimakasih sudah menikmati dan sampai berjumpa lain waktu lagi." tutup Jennie dengan senyum yang tak pernah luntur dan langsung disambut oleh tepukan tangan meriah oleh para pengunjung.

happier than ever | jennie x ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang