13

2.2K 191 20
                                    

Happy reading!!!

Pagi sudah tiba, kicauan burung mulai terdengar. Pukul 05:00 Mark sudah terbangun, yang mana biasanya dia terbangun saat siang hari tidak untuk hari ini.

Mark beranjak dari kasur lalu dia masuk ke kamar mandi, kamar dia dan adiknya sudah di pisah karena itu permintaan Mark sendiri.

Mark menatap tubuh telanjangnya di cermin kamar mandi, entah untuk apa tujuan kedua orang tuanya menempelkan kaca satu badan di kamar mandi.

"Kecil." Gumamnya. Mark memutar tubuhnya lalu kembali menghadap cermin, "punyaku dulu besar dan sekarang kecil."

Beberapa menit kemudian Mark sudah menyelesaikan acara mandinya, dia sudah menggunakan pakaian yang rapi. Dia turun dari atas tangga, keadaan mansion masih terlihat sepi, tentu saja jam kerja semua di mulai pukul 06:00 Mark saja yang terlalu pagi untuk bangun.

Mark berjalan ke tempat garasi mobilnya, kalian jangan berpikir Mark sudah mengendarai mobil besar, kalian salah, Mark hanya akan mengendarai mobil remote atau yang bisa ia setir sendiri, karena dengan kondisi tubuhnya yang masih kecil membuatnya tidak akan sampai mengendalikan gas mobil.

Mark mendekati mobil mainannya yang berwarna hitam, dia menghidupkan tombolnya lalu dia duduk di kursinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mark mendekati mobil mainannya yang berwarna hitam, dia menghidupkan tombolnya lalu dia duduk di kursinya.

"Nasib menjadi kecil kembali." Ucapnya sebelum menjalankan mobil kecil itu. Mark keluar dari area mansion, untung saja masih tidak ada penjaga jadi dia bebas untuk keluar tanpa harus di tanyai hal yang merepotkan.

"Haechan, aku datang." Mark akan mengunjungi makam Haechan, dia akan mengadu tentang kehidupannya pada kekasihnya itu, walaupun dia tidak bisa merespon sekalipun.

Makam Haechan sudah di pindahkan, sebelum kematian Mark, dia meminta kepada Taeyong dan Jaehyun untuk memindahkan makam Haechan yang langsung di setujui.

Makamnya saat ini tidak begitu jauh dari mansion keluarga Jung, karena memang makam itu milik keluarga Jung atau tanah yang di khususkan untuk pekerja keluarga Jung ataupun keluarganya sendiri.

Mark hanya perlu menyetir mobilnya di jalanan yang sepi karena tentu saja itu masih jalanan keluarga Jung, Mark menoleh saat dia melihat mansion yang lebih besar. Mansion kakek dan nenek Jung, Mark tersenyum saat melihat neneknya menyirami tanaman.

"Nenek!!!" Panggilnya, tanpa berhenti Mark terus menjalankan mobil mainannya.

Jung Lay yang tengah sibuk menyiram tanaman menolehkan pandangannya, dia menyipitkan matanya saat netranya menangkap sosok yang tidak asing baginya "Mark?!! Hey mau kemana kau cucuku."

Lay melempar selang air lalu berlari ke arah gerbang mansion "yak!! Rumah nenek di sini Mark!!!"

Mark terus mengendarai mobilnya hingga ia berhenti di depan gerbang pemakaman. Mark turun dari mobil mainannya lalu dia masuk ke makam, tapi sebelum itu dia memetik bunga yang di sediakan.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang