Part 2

787 66 1
                                    

Malam tahun baru 2021 menjadi momen sibuk bagi aespa. Setelah merekam penampilan memukau untuk Dreams Come True dan Next Level, keempat member kini beristirahat di ruang tunggu. Suara televisi yang menayangkan penampilan grup lain menemani mereka, sementara hitungan mundur menuju tahun baru semakin dekat.

“Eoh, sekarang giliran Red Velvet sunbaenim!” Ningning berseru penuh semangat, menarik perhatian Karina yang langsung bergerak cepat duduk di samping Giselle. Mata Karina terpaku saat Irene muncul di layar, aura elegannya menyita perhatian.

Ningning, seperti biasa, melontarkan komentar spontan, “Unnie, Irene sunbae tuh cantiknya nggak masuk akal, ya? Kayak bidadari! Kalau dia punya anak, anaknya pasti bakal minder tiap hari lihat kecantikan eomma-nya.”

Karina hanya tersenyum kecil. “Anaknya pasti cantik kok, kayak aku. Kecantikan level AI, gitu,” jawabnya sambil menyelipkan nada bangga.
Giselle langsung terkekeh. “Yakin banget, lo! Anak Irene sunbae kok kayak AI? Emang lo anaknya?” candanya.
Karina menatap layar sejenak, lalu bergumam nyaris tak terdengar, “Karena gue memang anaknya...” Tapi suara itu begitu pelan hingga hanya dia sendiri yang mendengarnya.

Sebelum ada yang sempat bertanya lebih jauh, Winter memanggil dengan nada tegas. “Unnie-unnie, ayo naik ke panggung! Acara final sebentar lagi!”
Karina segera menggandeng tangan Ningning yang terlihat malas bergerak. “Ayo, magernya nanti di dorm aja,” ucapnya sambil tersenyum tipis.

LIMA... EMPAT... TIGA... DUA... SATU...“Saehae bog manh-i bad-euseyo!” (SELAMAT TAHUN BARU!)
Ruangan meledak dalam sorak sorai, confetti berjatuhan dari langit-langit, dan semua artis di atas panggung saling berpelukan. Di tengah keriuhan, Karina berdiri sedikit menjauh, matanya melirik Irene yang tersenyum ramah pada semua orang. Sesuatu di dalam dirinya terasa aneh—campuran rasa kagum, hangat, dan... kerinduan.

Acara akhirnya usai, dan aespa kembali ke dorm. Karina membersihkan diri dengan cepat, lalu berbaring di tempat tidurnya. Ponselnya menyala, menampilkan komentar-komentar netizen tentang penampilan mereka malam itu.

“Visual aespa sih nggak ada lawan, semuanya cakep banget!”
“Lagi-lagi lipsync. Coba deh live, pasti fals semua.”
“Grup gen 4 paling berbakat. Visual, suara, dance, semuanya top!”
“Katanya main dancer, tapi gerakannya biasa aja.”
“Popularitas mereka cuma karena SM, nggak ada yang spesial.SM privilege”
“Karina, marry me, please!!!”

Karina menghela napas panjang, jari-jarinya perlahan meletakkan ponsel di atas meja. Komentar seperti ini sudah ia dengar sejak lama sebagian memuji, sebagian lagi menghujat tanpa alasan. Namun, satu komentar negatif selalu terasa lebih tajam daripada sepuluh pujian.
Matanya menatap langit-langit, pikirannya melayang ke masa depan. Sebuah rahasia yang ia simpan rapat-rapat. Karina sebenarnya datang dari masa depan. Dalam kehidupan itu, ia adalah seseorang yang begitu dicintai oleh publik, seorang anak yang dicintai seluruh Korsel. Tapi cinta dan pujian itu tidak mampu mengubat  hatinya yang luka dan hancur yang membuatnya memilih kembali ke masa lalu.
“Mungkin,” gumamnya pelan, “dengan kembali ke sini, aku bisa memperbaiki semuanya. Tidak hanya untuk diriku, tapi juga untuk orang-orang yang aku sayangi.”

Malam itu, Karina terlelap dengan sebuah tekad di hatinya. Namun, jauh di sudut pikirannya, sebuah pertanyaan menggantung. Apakah takdir benar-benar bisa diubah? Atau semuanya akan berakhir sama seperti sebelumnya?

Part 2 end
Kejadian apa tuh?? Next part akan ku ceritakan

Part 2 endKejadian apa tuh?? Next part akan ku ceritakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene di mbc gayo😘







Karina di mbc gayo😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina di mbc gayo😍

My Future DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang