P r o l o g u e • Overnight

5.4K 723 236
                                    

Overnight | Prologue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Overnight | Prologue

***

"Kau sudah lama di sini, Love?" menggema, serak. Terdengar pada sekitar living room, yang di tata dengan warna serba biru putih. Jauh berbeda dari sebelumnya. Elegant, cantik. Memanjakan pandangan. Kilat. Dua pasang mata, sigap melirik. Menatap wanita yang tengah bicara.

"Baru saja. Maaf karena aku membuat mansion mu berantakan, Mrs. Resseaou," lembut. Penuh pesona, terlahir dari seorang gadis bermata ocean. Memiliki senyum lebar. Ramah.

"Tidak masalah. Yang penting kau dan Liam bisa belajar dengan nyaman." Savana tersenyum. Melirik ke arah putra ketiganya. Duduk santai dengan wajah datar. Turut mengemasi ballpoint.

"Kau mau pergi kemana, Mom?" tanyanya tanpa menoleh.

"Dad mu ingin mom ikut ke Spanyol."

"Spanyol? Berapa hari?" Liam mencari tahu. Mengedarkan mata sipit dengan bias hijau kecoklatan itu membola.

"Tidak lama. Hanya tiga hari. Jika butuh sesuatu, minta saja pada Leo atau Lion, Ya." Savana menatap. Menyeka rambut ke balik telinga.

"Hmm. Leo pasti akan membawa wanita lagi ke sini." Liam mengeluh kasar. Melirik ke arah sahabat gadisnya, Lovetta.

"Kakakmu hanya mengalami pubertas. Biarkan saja!" bela Savana. Enggan membicarakan kejelekan putra pertamanya itu di hadapan orang asing. Meski tahu, Liam dan Love bersahabat sejak lama. Mereka saling kenal saat  menempuh sekolah menengah. Kebetulan, Love mendapat beasiswa pertamanya.

"Lion juga begitu. Tapi, dia tidak seperti itu!" Liam menyeletuk. Membela salah satu kakaknya.

Savana tersenyum. Menarik napasnya cepat. Jelas, ia melirik Love. Gadis itu terlihat canggung. "Mom akan menasehatinya. Sabar, ya!" Savana berharap.

"Ya. Aku tidak suka jika Palace of Resseaou menjadi sarang perbuatan mesum karenanya!" Liam menegaskan. Menatap Savana dalam. Langsung, wanita itu mengangguk. Tidak lagi menimpali.

"Kau sudah siap?" Vernon menegur. Mendekat cepat. Memasang arloji di tangan kanan nya. Sungguh, meski sudah berumur. Vernon masih terlihat tegap. Tampan, bahkan memesona. Kini, seakan sengaja, ia mewariskan wajah pada Leo. Mereka sangat mirip. Bahkan, Leo turut meniru tatto milik Vernon.

"Sudah. Mau berangkat sekarang?" tanya Savana. Lekas memeluk Vernon dan berciuman singkat. Love tersenyum menyaksikan. Memandang iri. Demi Tuhan, keluarga ini idaman baginya. Seumur hidup, Love hanya menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya di rumah kecil mereka.

OvernightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang