P r o l o g u e 2 • Overnight

3.9K 721 845
                                    

P r o l o g u e  2 • Overnight

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P r o l o g u e  2 • Overnight

[ Cus, ramaikan selalu part nya. Pencet bintang dan komen, Ya ]

Happy Reading.

•••

Menghentakkan kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menghentakkan kaki. Love mendorong tubuhnya keluar. Berlari kecil, menuju pintu tebal dengan pelat berwarna emas. Siaga, dua orang pelayan pria berbadan tegap membuka. Membuat secercah matahari bergeser masuk. Menjejakkan hangat pada lantai marmer dengan warna biru yang lembut. Terukir cantik, senyum lebar di wajah Love tampak mengagumkan.

"Huh! Sudah cukup, Liam. Kau tidak perlu jauh-jauh mengantar ku hanya karena merasa bersalah!" terkekeh berat. Menepis pelan tautan tangan pemuda. Masih merengkuh pinggul kecilnya. Love bergeser, kini memegang hangbag berisi buku-buku baru.

"Ya. Aku harus maklum, karena daddy ku sekarang pelupa. Aku harus buru-buru mengantar berkas ini ke bandara." Liam menghela napas. Memasang sunglasses bermerk Dior.

"Kita bisa ke perpustakaan lain kali. Jadi, pergi saja, sana!" Love tersenyum. Merusak tatanan rambut Liam. Sengaja membuatnya kesal.

"Ck. Maaf aku ingkar janji. Lain kali...."

"Sudah sana!" tegas. Love memeringati. Kini membulatkan kedua mata. Ocean, cantik bagai hamparan lautan. Begitu memukau.

"Okay. Princess!" Liam menghardik. Menaruh salah satu tangan di dada. Sedikit menunduk layaknya pengawal. Love tersipu. Memukul pundak sahabatnya keras. Liam terkekeh, sempat menekan kening Love kasar. Nyari, gadis itu jatuh. Mundur beberapa langkah.

"Liam. Sial!" Love berteriak. Menggenggam buku di tangannya. Hendak melempar pemuda itu. Namun, sigap. Liam menghindar lebih dulu. Bergegas menuruni tangga utama. Tinggi sekitar dua meter, sebelum menuju halaman penuh mawar. Merah. Kebetulan, tengah bermekaran.

Love mengulum bibir. Kini mengangkat sebelah alis. Memastikan, hingga Liam benar-benar hilang dari pandangannya. Merangkak menuju gerbang utama dengan Audi bekas tahun lama milik Vernon. Rongsokan, yang kembali ia perbaiki setelah mengetahui Savana, pernah menabrak benda itu akibat cemburu.

OvernightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang