Overnight | 07 • Protection

2.8K 619 505
                                    

Hola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola. Udah pada bobok belum, Nih?
Kang ngamen UPDATE, nih.

Jangan lupa, salam tempel dengan Vote & Komen yang rameee, Yah.

Semoga suka. Happy reading.

Typo, bantu tandai aja, ya.

••

Playlist :
Ava Max ft Witt lowry - into your arms

_____

Lembut. Menjalar pelan, sebuah jari panjang menari. Menyentuh, mulai lutut hingga paha. Mempengaruhi pria yang duduk dengan kedua kaki terbuka. Lengkap, masih terbungkus denim berwarna keabuan. Ramai, padat. Seluruh kursi kelab terisi. Suara musik sesekali menyentak keras. Membawa seluruh tamu, mabuk.

"Aku merindukanmu," bisik seorang wanita, dengan gurat bibir tebal, merah jambu. Menempel lekat, tepat di bahu milik Leo. Bulat, matanya menatap. Sensual.

Sontak, Leo menghujam pandangan maut, dengan senyum memikat. Damn! Kedip mata hijaunya melumpuhkan tiap wanita di dekatnya, termasuk Alexaine Veronica, yang kian tergila-gila.

"Me too." Leo membalas. Menyentuh pusat dagu Alexa yang berbelah.

"Setelah ini, apa kita perlu menyewa kamar?" tanya Alexa. Meletakkan kedua tangan di bahu kekar Leo. Tersenyum lebar.

"Aku ingin, tapi..."

"Kau terlalu banyak tapi akhir-akhir ini," keluh Alexa, mendadak menjauh. Meraih gelas berukuran kecil berisi alkohol, dan menenggaknya sekaligus.

"Jadwalku padat. Aku lelah." Leo menarik napas. Lekas bersandar pada bahu sofa. Mencari secercah udara tanpa asap.

"Jadwalku juga padat. Namun, aku selalu punya waktu untukmu, bahkan di saat kau tampil di kelab kelas rendahan ini tanpa bayaran," keluh Alexa.

"Kau sebaiknya tidak membahas masalah pribadiku, Alexa. Terlebih, aku di sini untuk membantu sahabat masa kecilku."

"Leonaz..."

"Dan, kau harus ingat. Kau tidak berhak atas diriku," tegas. Padat. Leo menyela dengan tatapan serius. Alexa mendongak, diam mengatur napas. Kemudian, meraih handbag putih bermerk miliknya. Kasar.

"Alexaine, kau mau kemana?" tangkap seorang pria tinggi, paruh baya. Memiliki sudut mata runcing, dengan bola mata coklat gelap. Dwight Martine, Manager Overnight.

OvernightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang