×5×

613 118 1
                                    

×Reader POV×

Jadi...bisa dibilang kami lagi libur sekarang.

Setelah misi itu, kami diberi libur karena atas jasa kami menyelamatkan orang yang hilang.

Masih pagi, tapi aku tidak tahu harus apa.

"[Y/n], libur begini mau ngapain?"

"Ehm...", aku menatap cangkir berisi air ketimbang Yuta-san. "Nanimo...shimasen?"

"Sayang lho kalau tidak melakukan apapun"

"Uhm...", habisnya aku tidak kenal tempat ini.

Aku kan baru beberapa minggu di sini.

Dan hanya latihan saja.

"Ano apa ada perpustakaan untuk mengetahui hal berbau...shaman atau kutukan?", aku perlu itu sepertinya.

"Hm, aku belum tahu, ayo cari kalau begitu", Yuta-san mengotak-atik ponselnya. "Oh! Ada! Wah, jauh sekali tapi", dia memperlihatkan map digital dari ponselnya.

Aku tidak tahu di mana itu larena aku belum terlalu kenal tempat-tempat di daerah ini.

"Tidak apa aku temani"

"Eh, ti-tidak perlu Yuta-san, a-aku--"

"Kamu bisa sendiri?"

"So-sore wa--"

"Kamu kan nggak tahu daerah sini"

"So-sou nan desu kedo...de-demo--"

"Kalau terseaat terus diculik atau dibunuh shaman terus Kirigaya lepas kendali bisa gawat lho"

Kenapa dia memojokkanku!? "I-ii no ka Yuta-san?"

"Uhn, ii yo"

"Ta-tapi kan Yuta-san pasti ca--"

"Ayo berangkat"

"Cho-chotto matte!"

Marah? Marah ya?

Kok rasanya dia memaksa?

Sudahlah! Ditemani saja daripada tersesat!

🔏🔏🔏

×Author POV×

Matamu tak pernah berhenti kagum dengan tempat yang kau lewati.

Matamu berbinar melihat tempat-tempat baru.

"Yuta-san! Yuta-san! Tahanan!"

"Bukan tahu"

"Mukanya dicat putih? Lucu!"

Tingkahmu bagai bocil nggak pernah main keluar rumah :v

"Itu patung?"

"Hito dayo"

"Euah! Patungnya gerak!"

"Euah! Patungnya gerak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sword HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang