×16×

397 67 0
                                    

×Author POV×

"Kalian sudah kenal jadi tidak perlu kukenalkan! Jadi tara!"

Seorang pria dengan penutup mata memperkenalkan seorang muridnya dengan alay.

Di pagi hari yang cerah.

Murid lain hanya diam dengan muka bete.

Bete dengan kelakuan husbu sejuta umat :v

Sedang murid baru itu tersenyum malu-malu.

"Seharusnya dia masuk kelas satu dulu tapi kepala sekolah lebih menyarankan kalau masuk ke kelas yang seumuran dengannya lebih mudah", jelas sang guru. "Ja ninensei yoroshiku na!"

"Yo-yoroshiku onegaishimasu"

Meski pernah bertemu rasanya masih gugup.

Karena murid-murid itu langsung menodongkan senjata dan bersiap untuk melawanmu.

Jika begini baru terasa sesuatu darimu daripada dulu.

"Aduduh, tenang dong~ padahal pernah bertemu", gurunya menenangkan muridnya dengan santai.

"Aku tidak menyangka akan merasa dejavu", ujar murid yang memakai kacamata.

"Shake!"

"Maaf ya, kami tidak mengira sama sekali", Panda berbicara.

"Kupikir bersih ternyata kotor", komen mbak mawar.

"Maaf tapi apa boleh buat", timpal bayi kita semua :v

Mas Rahmat tidak ada komen :v

"Jadi begini"

Gojo Satoru dengan ahlaklessnya menusukmu di lengan.

Murid lainnya terkejut, kau juga begitu.

Tak lama wujudmu tergantikan.

"Tada!"

Kirigaya beediri di sana dengan sikap siap bertarung.

"Hah!? Kok bisa!?", kaget Panda.

"Konbu!"

Maki Zenin terus-terusan memakai dan melepas kacamatanya.

Dikiranya di depannya roh kutukan.

Trio kelas satu terkejut dengan estetik :v

"Kalian menantangku?"

Semuanya tertegun kecuali husbu sejuta umat.

Sosoknya sangat berbeda dengan yabg sebelumnya.

"Jadi begitu!!", seru Gojo Satoru merangkul sosok itu. "Rukun-rukun ya"

"A-ano su-sumimasen"

Semua mata langsung melotot ke arah kepala yang dipegangnya.

"A-aku bisa jelaskan, Kirigaya-san tidak perlu begini", katamu.

Seketika itu ada yang pingsan.

Mual :v

Dan pingsan lagi :v

🔏🔏🔏

×Reader POV×

Aku dipindahkan kemari katanya agar lebih mudah untuk menangani kasusku.

Sampai sekarang, belum pasti bagaimana aku bisa begini.

Data yang diberikan padaku sedikit.

Aku hidup berapa tahun pun tidak tahu.

Aku rasa aku lebih tua dari Yuta sepertinya.

Aku saja tidak tahu kapan aku lahir.

Apa data itu semua musnah di rumah yang dibilang oleh orang desa itu?

Kalau iya berarti aku harus ke sana.

"Itadori-san, Inumaki-san sudah sadar!"

Dua orang ini pingsan gara-gara Kirigaya-san.

Pa-padahal kan mereka lebih sebior!

"Ku-kubi!"

"Salmon!"

"O-ochitsuite!"

Langsung panik mereka.

Tadi saja Kugisaki-san mau muntah.

"Yokatta~"

"Shake"

"Kepalamu tidak copot lagi...kok bisa!?"

Ukh, harusnya sensei sudah jelaskan!

Sekarang saja orangnya tidak ada!

Aku jelaskan saja ke mereka dari awal sampai akhir aku bisa begini.

Tentu berdasar data yang didapat sensei.

Mereka semua terdiam.

Tapi tidak menodongkan senjata padaku seperti awal tadi.

Aku baru datang, aku tidak mau membuat musuh :')

"Gawat juga ya", timpal Maki-san. "Devil hm...aku belum pernah mendengar yang begini"

"Itadori-kun beda cerita, dia cuma jadi ada tatto dan sifatnya beda jauh sekali", Panda-san juga menimpali. "Ini sampai kelamin lho gila"

Ukh, tidak perlu diperjelas!

"Apa dia sejenis Mahito?", Fushiguro-san yang sedari tadi diam kini bicara.

"Mahito?", aku tidak tahu siapa itu.

"Roh kutukan seperti manusia wujudnya tapi dia bisa berubah bentuk dan mengubah manusia", jelasnya.

"Sepertinya beda", Kugisaki-san bilang begitu sambil takut-takut.

Pasti gara-gara Kirigaya-san.

"Apapun itu dia--"

"Diam saja kau"

Pipinya Itadori-san ada mulut!

Mulut!

"Hehe, dia datang dari neraka"

Sekarang tangannya!

Kayak film yang aku lihat bersama Yuta.

Tapi bedanya ini bisa ngomong.

"Ini Sukuna", kata Itadori-san.

"Ehm, apa maksudmu dari neraka?", kok seram rasanya.

"Dia berhasil keluar dari sana, hebat juga. Mahluk sepertinya biasanya perlu kontrak dengan manusia atau merasukinya dengan memakannya"

Jadi selama ini aku...dirasuki?

"Biasanya tubuh yang dirasuki itu hilang kendali dan ingat setiap orang tapi kau tidak, berarti penyatuan kalian gagal. Dengan kata lain cacat"

"Aku setengah dirasuki?", begitu?

"Huh, keberadaan kalian paling kubenci"

Sword HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang