×4×

727 126 9
                                    

×Reader POV×

Aku belum pro langsung dapat misi.

Aku bahkan gagal kerja sama dengan Kirigaya-san.

Sepertinya dia membenciku.

Aku langsung di bunuhnya di mimpi, dibuat seperti daging cincang.

"Apa boleh buat shaman negeri ini minta bantuan kita, seharusnya Yuta ikut juga tapi dia ada di tempat lain", ujar Miguel-san. "Ganbatta na"

Langitnya gelap, bukan lebih tepatnya gedung itu dikeliling semacam kubah.

Aku baru pertama melihatnya.

Aku diberi senjata seperti kunai dan jarum besi panuang yang tebal namun runcing.

Aku tidak yakin bisa pakai.

Aku ditemani seorang shaman.

Yang aku rasa dia membenciku. "Na-naifu eh! Nice to meet you"

"Huh, amatir"

Maaf saja kalau aku amatir!

Kalau profesional kan sudah kau beresi duluan sejak tadi!

Tatapan mata itu aku tidak suka.

Para shaman selalu menatapku dengan tatapan ingin membunuhku dan menjijikan.

Tidak, semua orang memandangku dengan kebencian.

"Jangan ganggu, kau cukup diam di sini"

"Tapi saya ditugaskan--"

"Turuti saja! Kau hanya akan mere--!"

Sebuah mulut besar melahap shaman tadi.

Aku terduduk karena terkejut.

Aku tidak tahu harus apa.

I-ini roh kutukan? Mengerikan sekali bentuknya.

Tubuhku serasa membeku melihat sosok memgerikan itu.

"Hii!"

Mahluk itu meihatku tanpa menoleh!

Matanya banyak!

Dou shio!? Dou shio!?

Lari! Lari! Menghindar!

"Ayo bergerak!"

Ah, tamatlah aku...

🔏🔏🔏

×Author POV×

Saat itu juga, dirimu mati muda :v

ZRASH!

Tapi boong :v

Kirigaya langsung menampakkan dirinya membelah mulut lebar itu sampai ujung dengan tawa iblisnya dan lidah terjulur.

Bagaimana dia bisa muncul?

Tiba-tiba saja tanpa menekan tombol di dadamu.

Namun kutukan itu bisa regenerasi dengan cepat alhasil dia terjebak dalam perutnya.

Dia mendecih.

Dia memotong pun percuma.

Dia terduduk diam menyilangkan tangannya di depan dada.

Berpikir.

"Hm?"

Dinding perut itu banyak manusianya.

Sword HeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang