Debaran

214 21 1
                                    

Masuk masa ujian kamu jadi lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan atau kalau sedang lelah kamu pulang lebih cepat untuk belajar di rumah. Ujian kali ini berhasil menyita seluruh kehidupan sehari-hari bahkan sekedar makan saja kamu harus diingatkan dulu oleh Ibu. Kamu sengaja menghabiskan waktu untuk belajar agar kamu tidak memikirkan Hyunjae terus menerus karena sampai hari ini kamu belum menerima kabar apapun dari nya.

Kamu bersandar di kursi sekedar mengistirahatkan kepalamu yg rasanya sudah panas sekali, matapun jadi sedikit sakit karena menatap layar komputer terus menerus, kamu mengambil gelas yg sudah kosong berniat untuk mengambil minum di bawah.

Di dapur kamu melihat Ibumu yg sedang membuat kue, "Untuk siapa Bu?"

"Gak ada, Ibu cuma iseng aja mau bikin kue. Sekalian cemilan buat kamu biar semangat belajarnya" kamu tersenyum mendengar ucapan Ibu, samar-samar kamu melihat keadaan diluar lalu menatap jam yg sudah menunjukkan pukul 4 sore.

Kamu kaget karena tadi kamu mulai belajar dari jam 10 pagi, tidak terasa kamu mendekam di kamar selama 6 jam lamanya. Setelah minum kamu berjalan keluar rumah sambil meregangkan badanmu yg rasanya pegal semua, apalagi bagian leher yg rasanya sudah kaku karena dari tadi menunduk. Dari teras rumah kamu melihat banyak beberapa anak kecil yg sedang main sore.

"Kak!" kamu menoleh ke samping dan menemukan Heeseung yg mencuatkan kepalanya di antara pagar pembatas rumah kalian, disana Heeseung menampilkan senyum rusa nya.

"Apa?" responmu.

"Jalan-jalan yuk? keliling komplek aja" ajak Heeseung, mendengar tawaran bagus kamu langsung setuju. Hitung-hitung sekalian refreshing setelah belajar seharian. Kamu masuk ke dalam untuk mengambil hoodie karena merasa kalau hari ini cuaca nya agak dingin.

Heeseung yg tadinya ingin mengajakmu jalan keliling komplek merubah tujuan nya ke taman di sekitar daerah rumah kalian. Kamu duduk di bangku panjang sambil merasakan angin yg menerpa wajahmu, kegiatanmu dihentikan oleh kedatangan Heeseung sambil membawa 2 botol minum. Setelah mengucapkan terimakasih kamu meminum pemberian Heeseung.

"Tumben beberapa hari ini kak Anna jarang keliatan, lagi sibuk?"

Kamu menggelang sebentar tapi setelah itu menggangguk.

"Kan lagi musim ujian, ya aku belajar dong. Kamu gak belajar?" tanya mu.

Heeseung menggaruk tengkuknya, "Ya aku belajar sih tapi cuman 1 sampai 2 jam aja, kalo udah dirumah waktunya santai, kan di kampus udah belajar masa dirumah belajar lagi" kamu hanya mendengus mendengar perkataan Heeseung lalu menggelengkan kepala.

"Libur semester nanti kakak ada rencana mau kemana?" Kamu sedikit menerawang ke atas memikirkan pertanyaan Heeseung sambil bergumam.

"Hm kemana ya? aku juga gak tau" kamu menjawab sambil menghela napas, ya memang benar libur semester nanti kamu masih bingung mau menghabiskan waktu kemana, kalau Hyunjae bisa dihubungi pasti kamu akan menghabiskan waktu bersama pacarmu.

Melihat raut wajahmu yg sedih Heeseung tidak tinggal diam, "Liburan sama aku aja mau? Kita pergi ke Villa yg waktu liburan akhir tahun kesana" Kamu berusaha mengingat Villa mana yg dimaksud Heeseung.

"Oh yg itu! Boleh!" kamu mengangguk setuju setelah ingat Villa yg dimaksud Heeseung. Tanpa sadar selama di taman kamu dan Heeseung sudah menceritakan banyak hal termasuk kenangan kalian sewaktu kecil.

Di tengah asiknya obrolan, kamu sedari tadi memperhatikan Heeseung yg menatap sesuatu dalam diam seolah fokusnya hanya terpaku ke hal tersebut, "Kamu liat apa sih?" ucapmu dan berbalik untuk melihat apa yg diperhatikan Heeseung. Kamu terkejut saat Heeseung dengan cepat menarik bahu mu untuk terus menghadapnya.

"Gak ada apa-apa, udah sore kak kita pulang ya" ajak Heeseung dengan intonasi sedikit panik, dia menarik tanganmu untuk ikut dengan nya tapi kamu merasa aneh dan gak mau pergi dari sana. Dengan cepat kamu melepas genggaman Heeseung dan berbalik untuk melihat apa yg sedari tadi membuatnya panik.

Deg!

Hatimu mencelos, dari kejauhan kamu melihat Hyunjae sedang mengenggam tangan gadis lain dengan sangat mesra bahkan kamu sampai merasa Hyunjae tidak pernah semesra itu saat bersamamu, kamu menghela napas sambil berucap brengsek! 

Kamu menghampiri Hyunjae dengan kasar kamu menarik bahu dan langsung menampar wajahnya dengan keras, Hyunjae yg tadinya ingin marah langsung terdiam saat tahu siapa yg menampar dirinya.

"Apa-apaan ini?" kamu memandang Hyunjae tidak percaya, pantas saja selama ini dia tidak pernah bisa dihubungi jika ternyata kelakuannya di belakangmu seperti ini. Kakimu rasanya sudah lemas sekali, bahkan dada mu rasanya juga kekurangan oksigen ingin berbicara pun rasanya semua kata-katamu tersangkut di tenggorokan.

Kamu memejamkan mata sambil menghela napas kasar, kamu kembali menatap Hyunjae dan sekali lagi kamu menampar wajahnya dan berucap kata 'putus' segera kamu pergi dari sana tanpa mendengar panggilan Heeseung.

Heeseung yg baru pertama kali melihat kamu sesedih ini langsung menghampiri Hyunjae dan meninju wajahnya sekeras mungkin, persetan dengan status nya sebagai senior di kampus intinya Heeseung sangat sakit hati saat melihatmu menangis.

Heeseung mengedarkan pandangan nya disekitar taman sembari mencari dirimu yg sudah hilang entah kemana, karena waktu sudah mau malam keadaan taman menjadi sepi dan dengan samar-samar dia bisa mendengar suara rintihan yg keluar dari mulutmu. Heeseung menemukan mu di balik pohon sedang memeluk kedua lutut sambil menangkup kepala di kedua tanganmu.

Heeseung mengulum bibirnya lalu menghampiri kamu yg masih sesegukan, dia mengangkat kepalamu dengan perlahan, saat melihat Heeseung kamu langsung berhambur ke dalam pelukannya, menumpahkan segala penat yg terjadi beberapa belakangan dan hari ini. Heeseung dengan setia mengusap kepalamu menunggumu untuk berhenti dari tangisan.

Kamu bersandar di pohon, setelah sedikit tenang kamu hanya terdiam menatap kosong pemandangan di depan. Heeseung juga tidak ada niatan untuk mengajak mu berbicara, Heeseung melihat tubuhmu yg agak menggigil langsung membuka jaketnya dan menyelimuti tubuh bagian depan. Kamu yg tersadar menolak jaket Heeseung karena kamu sendiri sudah punya, cuaca menjelang malam memang dingin kamu jadi gak enak kalau membiarkan Heeseung menanggalkan jaketnya.

"Maaf ya" ucap mu, Heeseung yg mengerti hanya memberikan senyum teduhnya sambil mengangguk.

"Tenyata kalimat cinta gak selamanya indah itu emang benar adanya" lirihmu.

"Cinta akan terasa indah bersama orang yg tepat" ucap Heeseung, kamu mengangguk setuju. Tiba-tiba kamu jadi terlintas satu pertanyaan di benakmu.

"Hm kamu sendiri? apa ada gadis yg kamu suka?" tanya kamu penasaran, karena selama jadi tetangga sekalipun kamu belum pernah melihat Heeseung bergaul bersama gadis lain selain dirimu. Heeseung yg di tanya seperti itu hanya menunduk dan tersenyum kecil sambil mengangguk.

"Woah ada ya? beruntung banget bisa disukain sama orang kayak kamu" ucapmu asal, sebenarnya tidak asal juga sih jujur saja Heeseung laki-laki paling baik yg pernah kamu kenal selama ini.

"Sayangnya dia udah punya pacar" kamu meringis tidak enak, seharusnya tadi tidak usah bersikap ingin tahu.

"Maaf, aku gak ada maksud" ucap kamu dengan menyesal.

"Gak apa-apa kak" Heeseung menggeleng.

Kalian sempat terdiam beberapa saat sampai akhirnya Heeseung kembali bersuara.

"Tapi aku tau kalo dia udah putus sama pacarnya" kamu sedikit tertarik oleh ucapan barusan.

"Kalo gitu kamu harus nyatain perasaan kamu ke dia! aku yakin kalo kamu tulus ngungkapin perasaan kamu pasti dia bakalan nerima kamu" kamu menatap Heeseung yg tersenyum getir.

Heeseung menatap matamu dalam, "Kakak yakin kalo aku ngungkapin perasaan aku sekarang dia akan nerima aku?" kamu balas menatap Heeseung yakin tapi sedetik kemudian tatapanmu berubah saat Heeseung melihat mu dengan tatapan penuh arti.

Tidak mungkin, perasaan apalagi ini, batinmu. Kalimat tidak mungkin terus terngiang di kepalamu.

Kamu mengerti kemana arah pembicaraan Heeseung hanya kamu berpura-pura tidak mengerti, Heeseung hanya tersenyum getir seolah mengerti dengan apa yg ada di pikiranmu saat ini. Kamu memutus kontak mata dan segera pergi dari sana meninggalkan Heeseung yg melihat kepergianmu dengan perasaan sedih.

ENHYPEN IMAGINE (AS YOUR WISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang