Monitor ICU menunjukkan penurunan pada detak Jantung Kyungsoo. Dokter bergegas masuk untuk menolong Kyungsoo.
Chanyeol menangis di depan kaca dimana dirinya dapat melihat Kyungsoo dari luar, "Kyungsoo... Ku mohon jangan pergi... Kau harus bertahan... Jangan menyerah..." ucapnya
-
-
-Perlahan-lahan Seokjin membuka kedua matanya. Namjoon begitu bahagia ketika melihat sahabatnya siuman. Ia beranjak, lalu memeluknya sejenak.
"Syukurlah kau sudah sadar. Aku benar-benar khawatir padamu," ucapnya.
Seokjin tersenyum padanya,"Aku baik-baik saja, Joon" jawabnya.
Klek...
Terdengar suara pintu terbuka. Mereka berdua menatap Hoseok yang datang mengunjungi mereka.
"Seokie hyung?" ucap Seokjin yang bingung karena Hoseok sama sekali tidak memberinya kabar jika dirinya kembali ke Seoul.
"Apa kau merindukan ku?" tanyanya seraya tersenyum.
Seokjin mengangguk. Hoseok mengelus kepala Seokjin lembut.
"Sekarang aku bekerja di rumah sakit ini," ucapnya.
"Senang sekali mendengarnya. Setidaknya, sekarang aku bisa lebih leluasa jika membicarakan kondisi anakku padamu, hyung." ucap Seokjin.
"Tentu saja. Namun saat ini, yang lebih penting adalah kesehatanmu. Selama kurang lebih seminggu ini, kau harus menjalani rawat inap,"
Seokjin bingung dengan pernyataan Hoseok barusan. Ia menatap Namjoon yang nampaknya mengetahui lebih dulu jika dirinya harus di rawat.
"Kenapa aku harus di rawat? Aku baik-baik saja hyung,"
"Jin. Kali ini kau harus mendengarkan apa kata Seokie hyung," pinta Namjoon.
"Jika aku di rawat, bagaimana dengan anakku? Siapa yang akan menjaganya?!"
"Jika aku di rawat...tidak akan ada yang membela Kyungsoo, jika ayah dan ibuku menyakitinya," Seokjin meninggikan sedikit suaranya.
"Jin..." Hoseok memegang pundak kanannya, "Aku memintamu untuk di rawat bukan tanpa alasan. Kau harus menjalani beberapa tes kesehatan, untuk memastikan apakah diagnosis ku benar atau salah,"
"Aku sehat hyung! Aku tidak sakit !"
"Jin!!! Aku menemukanmu dalam kondisi tidak sadarkan diri! Sebelumnya kau juga mengerang kesakitan dan mencengkeram kepala mu!! Apa kau masih mau mengelak!!!"
"Jika kau sayang pada anakmu! Ku mohon, lakukan tes itu, Jin. Lakukan demi Kyungsoo," pintanya.
Seokjin diam. Ada rasa sesak setelah mendengar pernyataan Namjoon barusan. Meskipun ia berusaha mengelak jika ada sesuatu pada dirinya, namun belakangan ini... ia sudah sering mengalami rasa sakit itu.
Drt...drt...
Ponsel Namjoon bergetar. Saat membaca nama yang tertera, ia bergegas ke luar meninggalkan Seokjin bersama Hoseok.
Namjoon sengaja mencari posisi yang cukup jauh dari ruang rawat Seokjin. Kemudian ia menjawab panggilan masuk dari Chanyeol.
"Ada apa Chanyeol?" cemas Namjoon saat mendengar suara isak tangis.
"Kyungsoo...tadi...Kyungsoo hampir berhenti bernapas..."
Namjoon tersandar di dinding. Kedua kakinya tampak lemas,"Lalu...bagaimana kondisinya sekarang?" tanyanya.
"Kyungsoo masih belum sadar. Namun detak jantungnya sudah kembali normal,"
Namjoon bernapas lega. Meskipun demikian, kejadian seperti ini sudah beberapa kali terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Secret and Tears" (BTS &EXO)
Fanfiction"Bertahanlah Kyungsoo. Appa mohon...bertahanlah demi appa" batin Seokjin. - - - "Jika saja kelahiranmu tidak membuat anakku akan menerima cemoohan di usianya yang masih belia saat itu, mungkin aku dan suamiku tidak akan pernah memperlakukanmu seper...