Chanyeol tersandar di badan Mobil, ia merasa tidak percaya dengan semua perkataannya. Namjoon memegang kedua pundak Chanyeol dan memohon padanya, "Jika kau memang sahabat Kyungsoo. Ku mohon...tolong jaga rahasia ini darinya. Kau adalah sahabat Kyungsoo, dan aku adalah sahabat Seokjin. Aku tahu, kita berdua terjebak dalam situasi rumit seperti ini. Tapi...jika identitas Kyungsoo terbongkar --- aku khawatir media akan meminta kebenaran padanya dengan cara apa pun. Aku juga Seokjin tidak ingin kejadian buruk menimpanya. Aku percaya padamu, Chanyeol. Ku mohon" pintanya memelas.
"Kau harus berjanji, untuk menjaga rahasia ini" pintanya lagi.
"Tolong lakukan ini, demi Kyungsoo" ucap Namjoon berusaha meminta tolong padanya.
"Aku janji padamu, ahjussi" ucap Chanyeol.
"Tolong...jika kau sedang bersama Kyungsoo, jangan memanggilku juga Seokjin dengan panggilan paman. Tapi panggil kami seperti biasa, kau bisa'kan?"
"Iya. Aku akan mencobanya." jawabnya.
"Terima kasih,Chanyeol"
"Iya"
"Sekarang kita kembali ke dalam untuk menemui Seokjin"
Chanyeol hanya mengangguk. Setelah mendengar kenyataan yang sebenarnya, kini Chanyeol terlihat lebih sungkan pada Namjoon dari sebelumnya. Ia berjalan di belakang Namjoon, dirinya hanya diam saja begitu pula Namjoon.
Chanyeol sesekali menghela napas panjang saat dirinya teringat kembali semua perkataan Namjoon, juga bayangan wajah sahabatnya yang begitu menyayangi Seokjin sebagai kakak.
" Kyungsoo --- kenapa Tuhan begitu tidak adil padamu? orangtua yang kau anggap sebagai orangtuamu, ternyata mereka adalah kakek dan nenekmu. Sedangkan Seokjin ahjussi yang kau anggap kakak, sebenarnya adalah ayah kandungmu. Aku baru tahu, apa penyebabnya mereka tidak menghiraukanmu. Kyungsoo...kau harus kuat --- kau harus bertahan --- lakukan ini demi ayah kandungmu" batinnya sembari berjalan mengikuti Namjoon dari belakang.
Setibanya di depan ruang UGD, mereka tidak menemukan Seokjin. Mereka bingung, hingga Namjoon menghampiri seorang perawat yang baru saja ke luar dari ruang UGD.
"Apa kau melihat seorang pria yang sejak tadi berdiri di depan ruangan ini?" tanya Namjoon.
"Oh...tuan yang tadi sudah pergi ke ruang inap setelah adiknya dipindahkan"
"Di ruang nomor berapa?" tanya Chanyeol.
"Di ruang nomor 13 "
"Terima kasih" ucap Namjoon padanya.
"Iya" sahut perawat tersebut.
Setelah mengetahui keberadaan Seokjin. Mereka bergegas mempercepat langkah kakinya menuju di mana Seokjin dan Kyungsoo berada.
Di dalam ruang inap, Seokjin terlihat sedang duduk dan menggenggam erat tangan anaknya. Ia bersyukur karena Kyungsoo sudah lepas dari masa kritisnya. Air matanya masih mengalir, ia mengelus punggung telapak tangan kanan Kyungsoo, "Cepatlah sadar, nak. Appa ada di sini." Ucapnya pelan.
Klek...
Seokjin menyeka air matanya, ketika Namjoon dan Chanyeol masuk untuk menemuinya. Chanyeol menutup pintu , kemudian ia berjalan menghampiri mereka berdua.
"Bagaimana keadaan Kyungsoo?" tanya Namjoon.
" Kyungsoo sudah melewati masa kritisnya" sahutnya terdengar lesu
"Jin, aku yakin Kyungsoo kuat. " Namjoon memberi semangat padanya dan memegang pundaknya
"Terima kasih, Joon. Hanya kau yang selalu ada saat aku sedih"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Secret and Tears" (BTS &EXO)
Fiksi Penggemar"Bertahanlah Kyungsoo. Appa mohon...bertahanlah demi appa" batin Seokjin. - - - "Jika saja kelahiranmu tidak membuat anakku akan menerima cemoohan di usianya yang masih belia saat itu, mungkin aku dan suamiku tidak akan pernah memperlakukanmu seper...