Banyak part yang diubah dan diganti, sedang dalam perbaikan 😌😌
Seorang Lee Taeyong yang harus menjadi orang tua tunggal bagi adik" nya, Dan pelindung bagi anak serta sanak saudaranya.
Bertahan hidup diantara banyaknya ancaman dari orang terdekatn...
Setelah mendengar itu, Taeyong menoleh kesumber suara. Dan betapa terkejutnya dia melihat seekor serigala putih sedang berjalan pelan kearahnya. Taeyong hanya diam dia terkejut sampai tak bisa melakukan apa apa, seolah otaknya berhenti bekerja tiba tiba. Serigala putih itu terlihat bingung sekaligus dengan mata berbinarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(anggap aja lagi dikamar)
Melihat raut ketakutan Taeyong, serigala itu segera merubah dirinya menjadi seperti manusia biasa. Tapi bukannya lega, yang ada, Taeyong jadi semakin takut dan beranjak dari duduknya. Dia berjalan mundur hingga menabrak meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Siapa kau? Kumohon jangan mendekat! " ucap Taeyong dengan sedikit nada ketakutan.
Melihat itu, anak itu segera berkata " Bubu ... Ini Gyu ... " lihatlah sebentar lagi anak itu akan mengeluarkan airmatanya, terlihat dari matanya yang berkaca kaca.
" Baiklah bersikap tenang Lee ... Taeyong tenanglah " Batin Taeyong dalam hati.
Karena merasa canggung Taeyong mendekat kearah anak itu, takutnya hilang entah kemana tergantikan oleh rasa penasaran yang tinggi.
Dan tanpa aba aba yang ada anak itu malah memeluk Taeyong dengan tidak tau malunya.
Taeyong terkejut untuk yang kesekian kalinya. Dia tetap menyembunyikan raut wajahnya yang tidak bisa dipahami itu.
Dengan pelan Taeyong membelai Belakang kepala anak itu lembut, entahlah tapi ada sesuatu dalam hatinya yang tak dapat ia ungkapkan.
Rasa bersalah, rasa rindu dan rasa penyesalan entah karena apa. Merasa cukup dengan acara berpelukan mereka, Taeyong membawa anak itu kembali duduk diatas kasurnya. Setelah duduk pun anak itu enggan untuk melepas tangan Taeyong.
" Jadi.. Siapa kau? Dan kenapa kau ada dikamarku? Satu lagi bukankah kau yang sering hadir dimimpiku? Lalu mengirimkan padaku suara suara aneh? Dan ya, bagaimana kau tau nama kecilku? Siapa kau sebenarnya? " Pemuda bermarga Lee itu bertanya tanpa ada jeda sedikit pun, hal itu sontak membuat Anak didepannya sedikit terkekeh kecil.
" Daddy benar Bubu berubah. Tapi aku senang tidak semua ramalan itu benar.
Namaku Beomgyu, Jung Beomgyu, dan aku adalah anak mu dimasa lalu. Kau adalah ibu kandungku, Bubuku. " Ucap Beomgyu memperkenalkan dirinya.
" Anakku? Yang benar saja, aku bahkan belum menikah. Bagaimana bisa aku punya anak? " Jawab Taeyong sedikit tidak setuju.
Mendengar itu Beomgyu tersenyum manis dan sangat menggemaskan menurut Taeyong sendiri.
" Benar, Tapi dimasa lalu kau adalah Bubuku. Dengar saat aku berumur 15 tahun, Bubu meninggal...." ucap Beomgyu sedikit memberi jeda.
Taeyong diam mendengarkan, enggan untuk bersuara. Tapi Anak itu tidak melanjutkan ucapannya. Dia diam sembari Menunduk seperti menahan tangisannya.
" Hei ada apa? Kenapa menangis? Tak apa kalau tak ingin bercerita yang lalu, tapi bisakah katakan padaku kenapa kalian menghantui ku? " suara Taeyong membuat Beomgyu menatapnya.
" Bubu .... Daddy... Dia meninggalkan aku. Dia meniggalkan kami karena ingin menyusul Bubu. Banyak yang terjadi setelah kalian berdua pergi. Tidak taukah Bubu betapa tersiksanya kami setelah kalian pergi begitu saja? " Beomgyu kembali menangis kali ini benar benar tersirat rasa sakit dihatinya, yang akhirnya ia keluarkan untuk orang yang dia sebut Bubu tersebut.
Taeyong ikut menangis seolah merasakan Sakit anak didepannya itu.
"Selama 20 puluh tahun terakhir kami mengikuti Bubu, tapi Bubu selalu menyuruh kami pergi bukan? Itulah sebabnya suara itu terus muncul dan itulah alasan aku terus muncul dimimpi Bubu.
Saat itu kami tidak berhenti mencari kalian, karena grandma Jung bilang Bubu dan Daddy terlahir kembali. Kami berusaha mencari kalian dan akhirnya menemukan Bubu. Tapi tetap saja Daddy belum ditemukan." Seraya berbicara Beomgyu tetap memegang tangan Bubunya, sedikit lega karena sebagian ramalan itu tidak benar.
