Cicak!
Cicak!
I dinding~ diyyam-diyyam melayap
Tatang ceekol namuk!
HAPP !!
Asahi memukul lalu melempar romy sampai terpelanting dari tempat asalnya.
"Anjing!"
Asahi tak sengaja mendengar gumaman keras tersebut yang entah darimana berasal.
Ben yang terkejut karena tertimpa oleh romy pun tak sengaja bergumam kasar.
"Eung? Ajing? Ajing, anjing!" asahi bertepuk tangan riang sambil mengulang kata yang baru saja ia dengar.
Berbeda dengan Ben yang melotot horor mendapati anak buntutnya bertepuk tangan riang sambil menggumamkan nama hewan A itu.
"Wahahaaa anjing, anjhmp" Ben mendekap mulut anaknya agar tidak menggumamkan kata itu lagi. Akan berbahaya jika nyonya besar mendengarnya.
"Sutt aca gaboleh bilang gitu ya?" Ben melepaskan dekapannya sambil memberi pengertian kepada sang anak.
Asahi melengkungkan bibirnya sambil berkedip-kedip menatap papinya.
"Heung? Kenapa ish papi aja boyeh"
"Aca masih kecil gaboleh. Bolehnya pas udah besar aja" sikecil semakin memberenggut.
"Ihh aca dah besal tau!"
"Masih kecil gaboleh"
Karena sangat asik berdebat sampai mereka tak sadar kalau nyonya panda sudah berada disana memperhatikan ayah dan anak itu.
"Gaboleh apa?" Tanya jihoon.
Perdebatan keduanya terhenti. Asahi dengan riangnya memanggil maminya sambil merentangkan tangan meminta untuk digendong.
Dan Ben sudah keringat dingin menghadapi ibu panda ini, ia sudah was-was kalau si anak panda sebentar lagi akan mengadu kepada induknya.
"Gapapa sayang"
Jihoon menukikkan alisnya beralih menatap si kecil yang kini menarik-narik kancing bajunya.
"Aca kenapa?"
"Eung mimi~" rengeknya
Cup~
Sebuah kecupan mendarat dipipi asahi dan gesekan gemas dihidungnya yang ia dapatkan dari mami tercinta.
"Udah besar gaboleh mimi"
Balita kecil itu memberenggut menatap ibunya dengan kesal kemudian melengkungkan bibir kecilnya kebawah.
"Mau mimi~" sebuah rengekan dengan wajah memelas ia tunjukan kepada ibunya.
"Aca sekarang umur berapa?"
Asahi nampak berfikir dan kemudian menunjukkan angka tiga dengan jari-jari kecilnya.
"Umur tiga?" Jihoon mendapat anggukan dari anaknya.
"Kalo umur tiga udah gaboleh mimi, bolehnya umur satu"
Mata kucing itu membulat sempurna sebelum kemudian berkedip lucu menatap sang induk. Jihoon menggesek gemas idungnya di pipi sang anak.
"Umur berapa aca?"
"Eung -
.
.
.Ti . .
.
.
.Catu!" Ucapnya dengan sumringah.
Membuat ibu muda itu terkekeh dengan tingkah gemas sang anak."Berarti boleh mimi dong?"
"Hung iya" Asahi mengangguk kepalanya dengan semangat.
Sepertinya mereka berdua melupakan keberadaan bapa negara yang berada disana.
Ben menyimak ibu dan anak yang sedang bernegosiasi. Ia ikut beranjak mengikuti istri dan anaknya kekamar utama.
"Waktunya mimi anak manis"
seruan yang membuat Ben kembali kepada kesadarannya. Ia beranjak ke atas kasur tepat disamping asahi yang berada ditengah.
Menatap anaknya yang dengan lahapnya minum susu dari istrinya.
"Enak banget sih nak" Ia menoel pipi gembul sang anak dan mendapat gumaman kekesalan.
"Mas ben ih!" Tegur jihoon. Ben nyengir tanpa dosa dan tetap mengganggu anak buntutnya.
"Eumph! Mwimwi acwa!" Asahi menegur papinya dengan mulut yang manis tertempel didada sang mami.
"Dih punya papi ini"
Asahi menggeleng ribut membuat jihoon meringis karena pentilnya terkena gigi susu sang anak.
"Ssh mas ben! Jangan ganggu anaknya udah mau tidur ini" Jihoon menepuk-nepuk pantat kecil yang berlapis pempres tersebut.
Mata asahi sudah sayu ingin tertidur namun malah terganggu karena suaminya. Kan anaknya jadi rewel gini.
"Sutt iya punya aca"
Dan benar saja tak berselang lama asahi tertidur tetap dengan mulut kecilnya yang terbuka.
Ben menatap kearah jihoon seakan bertanya "udah tidur?" Dan mendapat anggukan dari jihoon.
"Ayo" gumamnya pelan. Setelahnya kedua pasusu itu beranjak pergi kekamar lain.
☻☻☻
Tbc!
Gimana ges?
Asahi punya adek? atau tetap menjadi anak tunggal? Komen disini ya
-chaa-
KAMU SEDANG MEMBACA
BINHOON FAMS FT ASAHI
Short StoryCerita tentang keluarga kecil Yoonbin, Jihoon dan malaikat kecil mereka Asahi Warning❗ Kiyowo attack^^ Binhoon fams Bxb area > Jangan ampe salah lapak