3

7.2K 524 49
                                    

Semesta memasukkan beberapa potong baju dan perlengkapan yang akan ia gunakan selama menginap di rumah Panji nanti. Jam menunjukkan pukul 1 lebih 45 menit dan mereka akan berkumpul di kostan Panji jam 2 siang.

Mumpung Papanya sedang ke luar negeri, jadi Semesta bisa bebas melakukan apapun tanpa perlu berdebat dengan Papanya terlebih dahulu. Setelah semuanya siap, Semesta meraih helm dan kunci motornya, lalu turun ke lantai bawah.

"Mas Tata mau kemana?"tanya Bi Marni. Pembantu di rumah Semesta yang sudah bekerja semenjak Semesta masih bayi.

"Aku mau liburan, gak lama kok, Bi. Nanti kalo Papa nanya, Bibi bilang aja aku ada di rumah."jawab Semesta.

"Ya udah, hati-hati di jalannya, mas."

Semesta mengangguk, lalu mencium tangan Bi Marni sebelum akhirnya melangkah keluar dari rumahnya menuju halaman depan dimana motornya yang sudah dipanaskan itu terparkir.

Perjalanan menuju kostan Panji hanya membutuhkan waktu 10 menit bagi Semesta, sesampainya di sana, ternyata sudah ada Daffa, Cleo, Rajesh, dan Erlangga. Hanya Alam yang belum datang.

"Gak bareng Alam, Ta?"tanya Rajesh pada Semesta yang baru saja melepas helmnya. Mereka juga sedikit heran biasanya dimana ada Semesta disitu ada Alam, dua sahabat dari jaman piyik itu tidak bisa dipisahkan. Itu menurut pandangan mereka padahal aslinya Alam dan Semesta lebih dari itu.

"Kagak, dia nyuruh gue duluan. Bentar deh gue chat dulu."

Semesta mengeluarkan ponselnya dari saku jaket kulit hitam miliknya, lalu menekan room chat paling atas yang ia pin sendiri.

Semesta mengeluarkan ponselnya dari saku jaket kulit hitam miliknya, lalu menekan room chat paling atas yang ia pin sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semesta mati-matian menahan senyumnya karena membaca pesan dari Alam, hingga tanpa sadar wajahnya memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semesta mati-matian menahan senyumnya karena membaca pesan dari Alam, hingga tanpa sadar wajahnya memerah.

"Muka lo merah banget, kenapa dah?"tanya Erlangga.

"Panas, Lang."jawab Semesta asal.

"Itu gimana Alam?"tanya Daffa yang masih duduk di atas motornya.

"Udah otw, tunggu bentar katanya, soalnya tadi ada bang Gala."jawab Semesta yang diangguki oleh teman-temannya.

UNIVERSE || NOMIN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang