6

5.1K 436 80
                                    

Semesta baru saja selesai mengembalikan buku ke perpustakaan. Sekarang, ia berjalan menuju parkiran belakang gedung fakultas teknik, dimana ia sudah janjian bersama teman-temannya untuk berangkat ke basecamp bersama.

Tiba-tiba, Semesta menghentikan langkahnya saat melihat Erlangga tengah mengobrol bersama seorang perempuan, ia terus mengamatinya sampai perempuan itu pergi.

"Bolang!"panggil Semesta. Di sana, Erlangga tampak sedikit tersentak sebelum akhirnya berlari kecil ke arah Semesta.

"Udah ke perpus?"tanya Erlangga pada Semesta.

"Udah. Itu tadi siapa? Tumben lo punya gebetan gak bilang-bilang."sahut Semesta, lalu mereka berjalan beriringan menuju parkiran belakang.

"Bukan gebetan gue, anjir. Namanya Alea, sepupunya Rajesh, tadi dia nanyain Alam."

"Ngapain nanyain Alam?"

"Gak tau, naksir kali. Semoga aja sama yang ini jadi dah, biar bisa party kita."

Semesta tertawa sumbang mendengar ucapan Erlangga barusan. "Iya, semoga deh."

Dalam hati, Semesta kesal sendiri. Kenapa Alam tidak bercerita tentang perempuan itu. Jujur, ia percaya bahwa Alam tidak mungkin mengkhianatinya tapi ia tidak percaya pada perempuan itu, ia takut Alam-nya direbut paksa.

Tanpa sadar, ia dan Erlangga sudah sampai di parkiran belakang. Di sana, Semesta melihat perempuan bernama Alea itu tengah mencari perhatian pada Alam. Tangan Semesta terkepal erat sambil menarik nafas untuk meredam emosinya. Tenang, perempuan itu tidak akan pernah sebanding dengannya. Pikir Semesta.

"Yo, bro!"sapa Erlangga yang melakukan fist bump pada teman-temannya yang diikuti oleh Semesta.

"Eh, ini kak Semesta, ya? Sahabatnya kak Alam dari kecil?"

Semesta mengangkat sebelah alisnya sambil menatap Alea dengan penuh tanya dan sedikit tidak suka.

"Kenapa?"tanya Semesta dengan nada yang kurang ramah.

"Boleh nggak nanti aku tanya-tanya tentang kak Alam? Soalnya kak Alam kalo aku nanya pasti jawabnya setengah-setengah, nanti kak Semesta bantu aku ya, aku bakal kasih hadiah."

"Siapa?"

"Aku Alea, sepupunya kak---"

"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue? Gak usah sok deket!"ketus Semesta yang membuat Alea terdiam, lalu matanya berkaca-kaca menatap Rajesh.

"Ta, lo gak usah kasar gitu, dia sepupu gue."tegur Rajesh dengan halus. Namun, Semesta hanya mengangkat bahunya acuh.

"Udah-udah, gak usah ribut, lo kayak gak tau Mesta aja, lagian sepupu lo juga salah di sini, Jesh."ucap Daffa yang angkat bicara.

"Ayo ke basecamp deh, gue pengen ngadem! Bang Mesta, ayo!"Cleo menarik-narik hoodie Semesta agar segera pergi dari tempat itu.

"Aku ikut! Aku ikut!"

Seketika, Cleo memasang wajah judesnya ketika suara cempreng Alea terdengar heboh.

"Lo itu gak diajak!"ucap Cleo dengan sarkas.

"Cleo, kamu gak boleh kayak gitu!"balas Alea yang membuat Cleo semakin jijik.

Semesta yang melihat itupun langsung menarik Cleo dan menaiki motornya, diikuti oleh Panji dan Daffa.

"Gue duluan!"ucap Semesta sambil memakai Arai hitam kesayangannya. Lalu, melajukan motornya keluar dari Area mampus, diikuti oleh Cleo, Daffa, dan Panji.

Sementara itu, Alam langsung naik ke motornya. Saat ia hendak memakai helm, tiba-tiba Alea menarik-narik jaket jeans yang ia kenakan.

"Kak Alam, aku ikut sama kak Alam, ya?"pinta Alea dengan wajah yang dibuat seimut mungkin, namun Alam tidak merasa tertarik sama sekali.

UNIVERSE || NOMIN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang