5

5.9K 427 34
                                    

Alam pun memajukan wajahnya perlahan, namun saat sedikit lagi bibir mereka bersentuhan, tiba-tiba sebuah suara menginterupsi mereka.

"Alam? Semesta?"

Keduanya refleks menoleh dan seketika mata mereka membulat saat melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Bang Jodas!"

Alam dan Semesta langsung berdiri karena terkejut dengan kehadiran Jodas, mereka benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengan alumni yang paling mereka segani setelah Yunus itu.

Alam melirik Semesta yang tampak gugup. Alam menarik nafas dalam-dalam, lalu menggeram tangan Semesta dengan erat. Ia sudah siap dengan resiko terburuknya, tidak ada jalan lagi untuk mundur dan mengelak.

"Bang, sorry... Tapi gue sama Mesta pac---"

"Sayang!"

Mereka refleks menoleh ke arah sumber suara, tepat di belakang tubuh besar Jodas. Alam dan Semesta lagi-lagi dibuat terkejut setelah melihat sosok yang kini bergelayut manja di lengan kekar milik Jodas.

"Oh, halo Mesta, Alam... Hehe..."

"B-bang... Arsen?!"

"Ayo duduk dulu, biar ngobrolnya enak!"ajak Jodas. Lalu mereka duduk di bangku kayu panjang di bawah pohon. Mereka duduk saling berhadapan dengan pasangan masing-masing di sampingnya.

"Bang, gue---"

"Mesta, gue tau lo ada apa-apa sama Alam. Lo inget gak waktu di basecamp gue bilang 'good luck' sama lo? Itu karna gua ngeliat lo ngelus rambutnya Alam dengan cara yang sama kayak gua ngeluas rambut Jodas kalo dia lagi kesel."ucap Arsen memotong ucapan Semesta sambil tersenyum hangat.

"Gue sama Jodas udah pacaran lama, ada 3 tahunan kayaknya. Kalian pasti kaget ya liat gue sama Jodas di sini?"sambung Arsen.

"Gue gak tau harus komen apa, tapi... Bang Yunus tau kalian pacaran?"tanya Alam yang akhirnya angkat bicara.

"Nggak, gak ada yang tau gue sama Arsen pacaran selain keluarga inti kita masing-masing aja."

Jawaban yang keluar dari mulut Jodas membuat Alam dan Semesta sedikit terkejut karena setahu mereka keluarga Jodas dan Arsen adalah keluarga terpandang, sama seperti keluarganya. Jujur, ia iri. Ia juga mau hubungannya dan Semesta direstui keluarga mereka, tapi itu hal mustahil mengingat keluarganya dan keluarga Semesta yang selalu menuntut kesempurnaan.

"Kalian udah berapa lama pacaran?"tanya Arsen pada Alam dan Semesta.

"Udah mau 5 tahun, bang. Dari awal masuk SMA soalnya."jawab Semesta.

"Wah, lebih lama dari gue sama Jodas dong, ya? Keluarga kalian tau?"

Semesta terdiam, ia merasa tidak sanggup untuk mengeluarkan suaranya, hingga tangan besar Alam menggenggam tangannya dengan lembut yang membuat Semesta menoleh menatap Alam yang juga tengah menatapnya dengan teduh.

"Keluarga kita gak ada yang tau, bang. Kalo sampe mereka tau, mungkin mereka udah jauhin gue sama Tata. Jangan sampe mereka tau deh, gue gak mau pisah sama Tata, cuma Tata yang bisa ngertiin gue."jawab Alam.

"Terus kedepannya kalian mau kayak gimana? Kan gak mungkin kucing-kucingan terus?!"

"Gue lagi berusaha ngumpulin duit. Rencananya setelah lulus nanti, gue bakal bawa Tata pergi ke Jerman, Tata mau tinggal di sana, gue bakal nikahin Tata di sana juga."

Arsen dan Jodas terdiam. Ternyata pemikiran dan rencana masa depan Alam lebih matang daripada dirinya.

"Gue tau kedepannya gak bakal mudah buat kalian, tapi kalo kalian yakin sama diri masing-masing, jalanin aja, ambil semua resikonya selama itu baik buat kalian, dan usahain diskusi sebelum ambil keputusan. Gue sama Arsen di belakang kalian, jangan sungkan kalo butuh bantuan, kita berdua siap pasang badan."ucap Jodas dengan tegas.

UNIVERSE || NOMIN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang