Depresi ( 2 )

20 3 0
                                    

ℍ𝕒𝕚 𝕘𝕦𝕪𝕤 𝕜𝕒𝕝𝕠 𝕒𝕕𝕒 𝕥𝕪𝕡𝕠 𝕥𝕠𝕝𝕠𝕟𝕘 𝕕𝕚 𝕥𝕒𝕟𝕕𝕒𝕚 𝕪𝕒!!!

[ ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴛɪᴍᴇ ]

Semakin hari semakin memburuk saja, Ohm sudah hampir sebulan mencutikan dirinya karena Nanon depresi.
Emosinya seringkali tidak stabil, dan terkadang membuat Chimon dan love merasa ketakutan bahkan tak mau menemui Nanon untuk beberapa saat, Nanon kadang memarahi kedua buah hatinya, atau mengunci dirinya di ruangan yang gelap, ' Sebagai hukuman ' jelasnya. bukan apa apa Nanon hanya belum bisa mengikhlaskan bayi nya pergi, lebih tepatnya tak bisa dan tidak akan pernah.
Ohm mengurus Nanon dengan sabar, istrinya terlalu rapuh jika menyangkut sang buah hati. Ohm menyuapi Nanon yang hanya terduduk di ranjang dengan mata panda juga wajah yang pucat.

"Sayang, kita harus kuat demi baby. Aku yakin baby pasti baik baik saja." Ucap Ohm ketika melihat Nanon kembali meneteskan air matanya.

"Aku mau baby Paw, I want meet my baby Paw. Apa kamu gak ngerti perasaan aku? Aku kangen baby Paw. I just want baby." Lirihnya, membuat Ohm meringis hatinya ngilu.

" I know honey, I know. Tapi kita harus ikhlas sayang. Kamu masih harus ngurusin anak anak kita, Chimon dan nong love. Kamu ingat kita memiliki putra dan putri. Aku bukan bermaksud untuk menyuruh kamu lupain baby No honey, karena aku juga sama gak bisa, dan ngerasain apa yang kamu rasain. aku cuman pengen kamu ikhlas dan kamu masih punya Chi dan nong, you remember? Ikhlas ya sayang, rela." Bujuk Ohm, segala cara telah Ohm coba dan semua tak pernah berubah Nanon tetap dalam keadaan yang sama.

" Paw, sesek banget. Hurt, aku gak kuat lagi Paw." Rengek nya, sambil menangis membuat Ohm menggeleng .

"Sayang , kamu masih punya aku, Chimon dan love, mereka berharap kamu bisa seperti dulu, Milly yang ceria dengan lesung pipi yang membuatmu makin sempurna." Ucap Ohm.

"Aku ngerti sayang,ngerti banget gimana rasanya. Tapi kita juga harus inget Chi sama love masih butuh kamu, sebagai Milly nya, bukan seorang ibu yang kehilangan babynya. Non aku juga sama, aku sakit tapi aku coba buat kuat dan menerima keadaan karena aku masih harus nguatin kamu, dan anak anak butuh aku. Please Non, jangan kayak gini." Lihatlah, Ohm dengan kesabarannya masih setia berada di samping Nanon meski Nanon tak merespon nya seperti tadi.

"DIBBY, where are you? Aku dan Nong Love sudah pulang." Teriak Chimon, membuat Ohm mau tak mau harus meninggalkan Nanon.

"I'm here baby, tunggu sebentar." Sahut Ohm tak kalah berteriak.

" Non, sayang. Aku nemuin anak anak dulu ya, mereka pasti laper tadi pagi aku cuman siapin roti sama selai aja sama air putih. Tunggu di sini ya, bentar lagi aku balik lagi. Aku akan coba menejelaskan situasi saat sama Chi juga Nong." Ohm sama sekali tak dapat respon dari Nanon. Nanon hanya tetap diam memeluk kedua lututnya dan pasangannya mengarah ke depan.

Terpaksa.

Ohm harus meninggalkan Nanon, anak anak mungkin sudah menunggunya,pikir Ohm.
Ohm beranjak dari duduknya lalu mengecup kening dan pucuk rambut si manis, Ohm memberikan senyuman hangat meski dari sorot matanya ada luka juga rasa lelah.
Ohm meninggalkan Nanon dan menutup kembali Pintu kemudian langsung melesat ke meja makan.

" Bagaimana hari ini?." Tanya Ohm ceria pada anaknya,sambil mengambil celemek bersiap akan memasak.

"Baik, Chimon tadi ikutan basket tapi belum mahir banget kata pak singto." Ucapnya.

Asena Dilara AzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang