2

133 107 80
                                    

Hai everyone~

I'm back hehe

How are you today?

I hope all of you are doing well ya~

Semoga kalian suka deh and happy reading everyone ~

***

Arkana Dylan Bramasta atau yang biasa dipanggil Arka adalah laki-laki yang tampan, pintar, dingin dan juga kaya raya kini sedang terjebak oleh hubungan pertunangan yang sama sekali tidak dia inginkan.

Tunangan?

Lalu menikah?

Terlebih lagi dengan wanita penyakitan seperti Caca adalah mimpi buruk baginya.

Pertunangan mereka terjadi karena perusahaan ayah Arka mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga membutuhkan dukungan dari perusahaan lain yang lebih unggul yaitu perusahaan ayah Caca.

Awalnya Arka menolak dengan keras pertunangan ini, namun karena semua pembrontakan yang dia buat akhirnya membuat mamanya menjadi jatuh sakit dan harus dirawat untuk waktu yang cukup lama.
Dengan perasaan sangat menyesal karena telah membuat mamanya jatuh sakit mau tidak mau akhirnya dia menyetujui pertunangan tersebut.

***

Dan disinilah dia sekarang menunggu tunangannya bangun dari tidurnya. Sudah hampir 1 jam dari waktu yang dia berikan untuk Caca tidur namun tak ada pergerakan sama sekali dari tubuh Caca.

Ingin sekali rasanya dia menyiram wajah Caca dengan air seperti yang sering ia lakukan namun ia urungkan, mungkin kali ini Caca beruntung karena Arka sedang tidak mood untuk mengganggu tidurnya.

Sesekali dia melihat ke arah Caca yang tengah tertidur. Kepalanya yang menyandar pada jendela mobil terlihat sangat tidak nyaman, wajahnya yang dipenuhi keringat disertai sedikit ringisan kecil seperti menahan sakit.

Pucat sangat pucat hingga hampir terlihat seperti mayat namun masih terlihat cantik ya sangat cantik untuk disebut mayat. Ya seperti itu lah yang selalu dilihat oleh Arka jika bersama Caca.

"Ca!"


"Woii Ca!!" Panggilnya sambil menggoyangkan tubuh Caca.


Tak ada balasan namun hanya terdengar gumaman kecil.


"Lo ngomong apa sih Ca?"


"Sss....sa....kit" kata Caca yang sedikit terbata-bata.


"Ck! Ngerepotin gue mulu lo" balas Arka dengan kesal.


Lalu tak menunggu lama Arka memutar balik arah tujuannya kembali ke rumah Caca.

***

Tak butuh waktu lama, akhirnya Arka pun sampai ke rumah Caca. Rumah Caca sangat luas dengan gerbang yang cukup besar, mungkin luas rumah Caca 2 kali atau 3 kali lebih besar daripada rumah Arka. Namun di rumah itu selalu terlihat sepi dan dingin tidak seperti rumah orang biasanya. Hanya ada satu satpam dan beberapa pembantu yang bekerja di pagi hari dan pada siang hari hanya ada 1 pembantu yang tinggal.

Little HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang