17 | Mantan Bos

883 198 24
                                    

Aku terbelalak tak percaya mendengar ucapannya.

Tadi sewaktu mas Rafa memanggilku, pak Akmal akhirnya menyadari kehadiranku. Dia malah memintaku duduk di kursi bekas mas Rafa ketika gadis ABG yang Pak bos bawa ingin ke toilet.

Aduh, mimpi apa aku ini? Tiba-tiba bertemu lagi mantan bos di kafe tempat aku bekerja. Dan sekarang dia malah  memintaku membawa gadis ABG itu ke kosanku.

"Gimana Rel? Boleh ya?"

"Apa Pak? Menginap?"

"Iya, malam ini aja. Please help.."

Ya ampun, baru ketemu koq dah maen suruh-suruh gini sih? Sudah bukan bos lagi anda!

"Ndak bisa. Kosan saya kecil. Gak layak buat diinapin.."

"Tapi ini darurat Rel, itu anaknya Pak Reyno lho pengen ikut gw kesini. Masa iya kami sekamar. Bisa mati gw di racun sama bapaknya"

"Maaf Pak, ndak bisa. Kasurnya single, dia nanti tidur dimana?"

"Ya udah, tidur dihotel aja lah kalian malam ini klo gitu. Yang penting gw nitip Key aja. Biar gw nginap di tempat Rafa. Dah, titik ya, gak pake koma lagi!"

Mantan bos gendheng! Seenak udelnya aja ini orang ya. Kurang waras apa?

"Oh iya, kamu kenapa mendadak keluar dari kantor saya? Apa saya ada salah?"

Gleek!

Si bos ndak ngerasa apa sudah buat onar hatiku?

Aku menggeleng kecil. Pengen sih jujur, tapi nanti dituduh curi dengar malah repot.

"Mau cari suasana baru Pak.."

Laki-laki itu berdecak sambil memiringkan kepalanya ke arahku.

"Kamu baru kerja berapa bulan sudah gak betah. Gimana mau sukses? Sukses itu harus ulet, kerja keras, dan tahan banting. Masa gitu aja kekuatan kamu?"

Apa? Maksud dia apa?

"Apa karena jadi office girl bukan keahlian kamu? Lulusan apa sih?"

Ish mau tahu aja.

"Ijazah kamu apa?"

Duh, harus jawab apa coba?

"SMP? Apa SMA? Ikut persamaan biar bisa naik kelas. Kalau perlu bantuan gw, pasti gw bantu. Kasih ijazah terakhir loe biar gw cariin"

Haish, urusan dia apa?

"Jadi orang harus berpikir maju. Kalo perlu, loe kejar beasiswa ke luar negeri kek gw. Bikin yang bisa banggain ortu loe!"

Lho, kenapa jadi ceramah 10 sks begini? Sok tahu banget ini orang!

"Ya udah sana kamu balik ke meja loe. Pesenan gw kopi item buatan loe aja. Gak usah yang aneh-aneh deh"

Kepalaku mengangguk kecil lalu berdiri berjalan menuju ke meja kerjaku. Ish, kan jadi gak enak gini diajak ngobrol paksa sama dia. Walau mantan bos itu saudaranya mas Rafa, tetap aja aku gak enak dengan teman kerjaku yang lain.

Aku berpapasan kembali dengan ABG yang barusan juga balik dari toilet diantar mas Rafa. Dia menatapku aneh seperti berpikir lalu tersenyum kecil kepadaku.

"Tante Urel kan? Yang ketemu malem-malem di rumah Oom Gagah? Aku Keisha Tante. Inget gak?"

Nah, akhirnya aku ngeh juga sama bocah ini. Dan dia juga ngeh sama aku. Gawat deh!

"Siapa Key?" Tanya Oom Rafa penasaran.

"Lho Bang, ini pacarnya Oom Akmal. Masa gak tahu? Kudet ish!"

Netra Rafa membola dan menatapku kaget.

"Pacarnya Bang Akmal? Seriusan loe? Si jones itu punya pacar jg? Hahahaaa"

Aduh, bakal panjang ini urusannya!

🌷

Tangan Keisha memeluk lengan Pak bos erat. Dia merajuk karena akan menginap ditempatku atau hotel pilihannya.

"Aku gak mau pisah sama Oom. Gak mau! Nanti Papa muncul aku diseret pulang. Key gak mau ketemu Papa dulu. Pokoknya Oom ikut aku nginep di hotel sama Tante Urel.."

Wadidaw! Kami tidur bareng bertiga gitu?

Duh, mataku dah ngantuk berat ini. Tadi usai kafe tutup jam 12, aku langsung sholat Isya dan berniat segera balik ke kosanku yang dekat dari sini. Sayangnya Pak bos dan gadis itu menungguku di pintu keluar.

"Ya udah, nanti Oom pesan suite aja deh. Kamu tuh ya, bikin Oom pusing Key. Ayo ke mobil, loe juga Rel!"

Lho?

"Maaf Pak, saya gak bawa baju nginap ini. Dan sudah capek banget pengen ketemu kasur"

Netra si bos melolot tajam ke arahku.

"Ke kosan loe dulu, trus kita ke hotel! Gak ada alesan"

Duh Tuhan, ada-ada aja sih ujianMu...

Dengan wajah mencebik lelah, aku mengekori pak Bos ke mobilnya dan memberikan petunjuk di mana kosanku. Andai dia bukan sodara Mas Rafa, males banget mengikuti  kemauan dia.

Kami tiba di kosanku hanya 5 menit. Untungnya tempat kosku bisa masuk mobil dan mampu berhenti tepat digerbang kosnya. Dengan malas aku mengangkut beberapa baju dan kembali memasuki mobil pak Bos. Tak lupa aku sudah berganti baju dan nanti disana mungkin tinggal mandi saja biar gak gerah kalau tidur.

"Loe tuh cari perkara kerja malem gini Rel. Enakan dikantor gw kan pulang sore dan bisa istirahat cukup. Bahaya lho cewek sendirian pulang malem gini. Kalo ada apa-apa gimana?" Celetuk pak Akmal sambil netranya menatapku via spion depan. Jangan tanyakan Keisha yang sudah pulas tertidur di kursi depan.

Aku tak menjawab. Mataku sudah lumayan berat untuk sekedar ku tahan. Jangan sampai ikutan tertidur seperti gadis didepan.

"Jangan lupa loe kirim ijazah loe ke gw. Nti gw carikan kejar paket  yang sesuai biar bisa cepat keluar ijazahnya.. loe denger kan Rel?"

Asli, otakku sudah melayang-layang kemana-mana. Apalagi ketika kami sudah tiba di hotel yang dipesan mantan bosku itu, aku bahkan sempoyongan berjalan mengekori keduanya.

Hingga tiba di sebuah kamar suite luas yang memiliki 2 kamar besar didalamnya, aku sudah tak ingat lagi ketika tubuhku diselimuti seseorang usai membantu melepas sepatuku.

Bahkan saat sebuah tangan mengelus puncak kepalaku lembut, aku sudah tidak berdaya apa-apa.

"Sleep tight Rel"

🌷

Yuhuuu

Sehat2 semuanya🥰😘

The Crazy ObossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang