11 | Overtime

904 198 22
                                    

Aku menganga tak percaya. Segitunya pak bos ngajak aku terus disuruh ke butik segala? Haish, naksir enggak, php iya. Mau baperin anak orang Pak?

Tadi dia mengirimiku pesan untuk datang ke salon ini dan memberikan sharelocnya segala. Harus banget aku merubah penampilan nanti pas dia ajak? Maksudnya apa tho Pak?

"Mba Urel ya? Silakan mbak sudah ditunggu Mbak Lisa didalam.." sebuah sapaan ramah menyapaku saat aku menyebutkan namaku kepada penjaga yang ada didepan.

Aku mengangguk kecil lalu mengikuti langkah sang pramuniaga itu ke bagian dalam. Butik ini lucu dan cantik. Dimana-mana vintage color menghiasi semua ruangan. Cakep dan bikin betah deh pokoknya.

Tiba disebuah pintu yang sepertinya ruangan atasan, aku bertemu dengan sosok tinggi besar yang begitu anggun dan ramah.

Ternyata Pak bos betulan meminta butik ini membuatku tampil beda. Mbak Lisa tadi membantuku memilihkan pakaian yang cantik dan membuatku pangling seketika.

"Mba Urel, kalau boleh saya kasih saran, gimana kalau pake hijab? Biar sempurna dengan bajunya ini mba. Boleh?"

Aku terdiam. Berhijab? Aku kan belum  siap menutup semua auratku. Beda dengan kakakku yang nomor 1 yang sudah berhijab sempurna.

"Tapi kalau nanti dicopot lagi gak papa kan mbak?"

Mbak Lisa tertawa mendengarnya lalu menepuk bahuku lembut.

"Silakan mbak, semoga secepatnya gak dicopot lagi ya. Mbak sudah cantik, ditutup kan lebih baik" sahutnya lembut

Aku tersenyum malu dibuatnya, merasa diri belum sepenuhnya menjadi muslimah yang taat.

"Oh iya, paketnya sekalian make up. Mba apa mau wudhu dulu? Soalnya nanti kan repot lagi kalau sudah make up"

"Lagi halangan mbak. Oh sekalian sama paket make up juga? Tipis aja ya mba, saya gak mau menor apa gimana"

"Baik Mbak, tenang saja kami bantu nanti ya. Silakan berganti pakaian dulu mba. Jadinya yang hijau mint itu kan pilihannya?"

Aku mengangguk kecil mengiyakan.

Tak lama aku sudah berganti pakaian dan rasanya koq ingin terbang ke langit ke.7 ya? Kenapa aku beda banget sama sebelumnya?

Mungkin karena selama ini aku tomboy, jadi sekali pake dress terlihat beda dari biasanya. Ibu, bapak, aku bisa juga jadi gadis ayu lho..

Hampir 2 jam aku dibutik dan menunggu dijemput pak bos yang katanya bakalan datang bada magrib. Heran, acara apaan sih ya? Trus aku harus gimana nanti sikapnya?

🌷

Jantungku cukup berdebar ketika harus duduk disamping pak bos yang terlihat ganteng banget malam ini. Gila, mimpi apa ini bisa bareng bigbos gini?

Si bos tampak cuek aja dengan keberadaanku ini. Dia masih anteng dengan setirnya yang entah akan membawaku kemana.

Tadi dia hanya langsung menyuruhku masuk ke mobilnya dan gak melihatku sama sekali. Ish, gak sopan ya tapi mau gimana lagi. Aku kan cuma pesuruh dikantorny yang disulap begini cuma untuk kerja sama dia.

Ya, malam ini aku overtime sama dia. Jadi Mbul, kamu jangan berharap lebih atau gimana. Inget, tahu diri aja.

"Urel.." seru Pak bos tanpa melihatku sama sekali.

"Ya Pak.."

"Disana, loe panggil gw Bang Akmal. Jangan Bapak-bapak mulu kayak di kantor. Loe gak usah ngobrol macem-macem. Diem aja biar gw yang ngomong. Gak usah ngapa-ngapain. Loe cuma boneka gw malem ini.."

The Crazy ObossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang