14. Rival

409 64 3
                                    

Aku seneng banget yang baca cerita aneh ini hampir 1k🤧

Sayang kalian banyak banyak❤️

___________________________________________

Happy reading
Enjoy...

Suasana pagi dikeluarga Buana tidak seperti pagi biasanya, pasalnya sepasang anak kembar itu sudah membuat keributan. Suara bantingan peralatan rumah terdengar nyaring dipenjuru rumah mereka.

"Semua gara gara Lo, Jevano!" Ada nada tidak suka saat Jeano melontarkan kalimat tersebut. Raut wajah benci sangat kentara di wajah tampan Jeano.

"Berhenti nyalahin gue."ㅡ

Jevano menarik kerah baju adiknya dengan kasar.
"Harusnya lo berkaca, kalo aja waktu itu lu gak pake kabur dari rumah sakit semuanya gak bakalan kayak gini, Jean" Jevano mendorong kasar adiknya sampai Jeano tersungkur kelantai, ia tak kalah emosi meladeni adiknya itu.

Rahang keduanya mengeras, tatapan sengit, urat urat leher terlihat bagaimana marahnya mereka berdua.

Jeano berdecih sambil menatap remeh kakaknya.

"Pantes aja dulu mama sama papa menjauhkan gue dari lㅡ"
Belum sempat Jeano melanjutkan ucapannya, kerah bajunya kembali dicengkeram oleh Jevano. Kini Jevano mensejajarkan dirinya dengan Jeano.

"Dengerin gue baik baik, Jeano Cakra Buana. Gue waktu itu ngejar lo, karena gue tau keadaan lo waktu itu lagi gak baik baik aja. gue takut penyakit lo kambuh terus semakin parah, dan kalo lo kenapa kenapa waktu itu yang disalahkan gue!! GUE YANG AKAN DISALAHKAN SAMA PAPA, GUE CAPEK, DAN GUE GAK MAU DIOMELIN PAPA LAGI!"

"setiap kali lo kenapa-napa, selalu gue yang jadi sasaran amukan papa. Karena yang gue tau, papa dan mama lebih sayang Lo dari pada gue. Mangkanya gue gak mau anak kesayangan mereka kenapa-napa" ada penekanan diakhir kalimat yang diucapkan Jevano.

Jeano tertegun sejenak mendengar penuturan dari kakaknya.

"gue gak pernah nyuruh lo buat peduliin gue, gue gak butuh rasa kasihan lo" Jeano melepas paksa cengkraman tangan Jevano dikerah bajunya. "Dan satu lagi berhenti mencampuri urusan gue, supaya lo gak kena imbas dari apa yang udah gue lakuin" Jeano pergi meninggalkan Jevano dan langsung menuju ke kampus nya.

***

Lelaki itu turun dari mobil sedan putihnya dengan sebotol minuman dingin ditangannya. Pakaian yang biasa ia gunakan tetap menarik perhatian mahasiswa/i di kampusnya.

ia langsung menuju kelasnya tanpa memperdulikan sapaan orang orang bahkan temannya sendiri, karena mood dia sedang tidak baik semenjak pertengkaran kecil pagi tadi.

Ia melamun selama dosen menjelaskan, ia hanya memutar mutar pulpennya dengan malas. Jevano terus menghela nafas sampai membuat Jeffrey beberapa kali menoleh kearahnya.

"Kenapa?" Jeff menyenggol lengan Jevano dengan pelan.

Jevano hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Jeffrey seolah mengerti bahwa Jevano sedang tidak ingin diganggu akhirnya ia memutuskan untuk diam saja sampai jam mata kuliahnya berakhir.

Semua mahasiswa didalam ruangan itu bubar satu persatu termasuk Jeff dan Jevano.

"Kemaren ayam tetangga gue ngalamun, tau tau tewas" ucap Jeff sambil merangkul pundak Jevano.

Jevano menjawabnya hanya dengan kekehan.

Mereka berdua memutuskan untuk menuju kantin untuk mengisi perutnya yang kosong.

Selama perjalanan ke kantin mereka sambil melontarkan kalimat konyol hingga mengundang gelak tawa keduanya, sampai sampai orang yang melihat itu iri karena kedekatan Jeff dan Jevano.

UnHappyㅡJeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang