Happy reading...
Sepasang suami istri baru menikah itu tengah duduk santai diruang tamunya sambil menonton acara TV, ditemani dengan camilan dan teh hangat.
Si sulung Alex sudah pulang lebih dahulu, memang benar predikat anak sulung sekarang jatuh ke tangan Alexandre, kakak tiri si kembar.
Alexandre sekarang duduk diantara papa dan mamanya, ia menikmati waktu luang bersama keluarga barunya. Saat tengah asik bersantai terdengar suara ribut dari arah pintu utama rumah mereka.
"Apa sih gak usah tarik tarik baju gue" kata Jevano sambil melepas tangan adiknya yang terus saja menarik baju dirinya.
"maafin aku dulu nanti baru aku lepasin-
Ya ya ya ya?" Ucap Jeano sambil menampilkan puppy eyes nya.
Jevano terus berjalan masuk kedalam rumahnya dengan Jeano yang terus merengek meminta maaf.
Sampai akhirnya mereka tersadar jika ada tiga pasang mata tengah memperhatikan tingkah mereka. Suara keributan itu seketika berhenti disusul dengan Jeano yang bersembunyi dibalik punggung tegap sang kakak. "Kak Jevano" ucap Jean sambil menatap manik sang kakak.
"Udah diem, mangkanya jangan berisik" Jevano mengistirahatkan adiknya untuk diam.
"Maaf kalau suara kita berdua mengganggu waktu santai kalian, kita pamit ke kamar dulu" ucap Jevano kepada mereka bertiga.
Si kembar buru buru menuju ke kamar dan keributan itu terdengar kembali.
"KAK ANO ! TINGGAL MAAFIN AJA SUSAH BANGET" Ucap Jeano dengan nada kesal.
"Nama gue Jevano bukan Ano !!" Pekik Jevano.
"Masa Bodo, Ano Ano Ano ! Jelek"
Jeano terus saja meledek sang kakak, ia semakin gencar menyebutkan nama panggilan kakaknya waktu kecil.
Karena geram dengan ledekan tersebut akhirnya Jevano menghampiri adiknya lalu mengapit leher Jeano di ketiaknya.
Sedangkan Jeano kini memohon ampun kepada sang kakak.
"Ampun kak... Iya nama kakak Jevano bukan ano"
"Sekali lagi panggil Ano, gue lempar badan lu ke luar rumah".
Akhirnya yang lebih tua melepaskan adiknya karena ia pikir adiknya sudah kapok dan tidak akan berkata seperti itu lagi, namun hasilnya nihil.
"ANO ANO JELEK AHAHAHA" kata Jeano sambil tertawa terbahak bahak.
"JEAN SINI GAK LO!"
Suara ribut itu masih terdengar hingga setengah jam kedepan. Bima sebagai kepala keluarga hanya menggelengkan kepalanya saja, tingkah anak kembarnya itu benar benar menguras tenaga dirinya.
Sebenarnya Bima sangat menyayangi kedua putra kandungannya itu, namun ia tidak suka ketika dirinya dibantah atau putra kandungannya itu melawan perkataan dirinya.
Suara ribut-ribut itu kini sudah tidak terdengar lagi karena waktu menunjukkan sudah pukul 7 malam. Lidya kini sedang melakukan tugasnya sebagai seorang istri juga ibu karena ia kini sedang memasak untuk makan malam.
Setelah berkutat dengan wajan akhirnya hidangan makan malam pun telah siap. Kini saatnya ia memanggil ketiga putranya untuk turun dan bergabung dimeja makan.
Tok tok tok
Lidya memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kamar anak sambungnya.
"Jevano, Jeano ayo makan malam dulu"
Setelah beberapa saat akhirnya pintu berwarna putih itu terbuka juga dengan menampilkan Jevano dengan senyum tipisnya dan disusul Jeano dengan wajah tidak sukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UnHappyㅡJeno
No FicciónKatanya takdir anak kembar itu selalu sama, tapi tidak dengan Jevano Cakra Buana yang kembali dipertemukan dengan saudara kembarnya yang memiliki sifat 180° berbanding terbalik dengan sifatnya setelah bertahun tahun berpisah. Namun apakah dia akan m...