8. Bad Day

660 76 2
                                    

Enjoy...

Seminggu sudah para mahasiswa baru menjalani kegiatan ospeknya. Kini saatnya mereka harus menjalani kehidupan mahasiswa yang sesungguhnya.

Setelah kejadian dimana Jeano pingsan dilapangan kini ia menjadi buah bibir para mahasiswa lain. Ia mencoba tidak menggubris perkataan mereka.

Jeano berjalan bersama Nalendra menuju kelasnya. Kebetulan ia mendapatkan kelas pagi sedangkan Jevano mendapat kelas siang.

"Gue kira sesama kembar bakalan sama, ternyata yang satunya lemah"

"Lebih ke penyakitan gak sih"

"Gue jadi kasian sama Jevano yang harus ngurusin kembarannya yang penyakitan, lari sebentar aja langsung mimisan".

Jevano menundukkan kepalanya, ia tidak berani menatap orang orang yang sedang menggunjing dirinya.

"Lo gak usah dengerin mereka, Jean" ucap Nalen sambil mengusap bahunya.

Keduanya nya pun berjalan beriringan menuju kelasnya.

Hari pertama pembelajaran tidak ada yang menarik, hanya pengenalan saja. Setelah  1 jam 30 menit akhirnya kelas pertamanya selesai, tidak ada materi hanya pengenalan dan sharing masalah hidup antar dosen dan mahasiswa.

"Ayo ke kantin, gue laper nih"

Jeano melihat jam tangannya lalu mengiyakan ajakan Nalen.

"Ayo deh lagian kelas selanjutnya mulai 3 jam lagi"

Mereka berdua pun menuju kantin, suasana dikantin cukup ramai tapi mereka masih bisa mendapatkan kursi.

Nalendra dan Jeano menyantap makanannya dengan hikmat sampai kehikmatan itu hilang karena datangnya tiga orang lelaki jangkung.

Salah satu lelaki jangkung itu menggebrak meja Jeano.

"Jadi, Lo adeknya Jevano?"

Jeano mengangguk takut "iya kak"

Laki laki itu menyuruh Jeano untuk berdiri dan mendekatinya.

Ketiga laki laki itu adalah Jonathan, Raja dan Danish. Komplotan mahasiswa pembuat onar yang terkenal dikampusnya.

"Gue cuma mau kasih peringatan buat Jevano, supaya dia gak macem macem sama gue" tanpa aba-aba Jonathan meninju perut Jean dengan keras, Jeano langsung terduduk dilantai kantin yang kotor sambil memegangi perutnya. Suara riuh kantin kini menjadi hening dan semua mata berpusat kepada mereka.

Nalendra yang melihat kejadian itu langsung menghampiri mereka. Dengan segenap kenekatan ia mendorong tubuh bongsor Jonathan.
"Biar apa lo mukulin Maba? Biar dibilang jago" Nalen berteriak didepan wajah Jonathan.

"Lo diem dah, gak usah ikut campur urusan orang" Jonathan mendorong jidat Nalen menggunakan telunjuknya.

Danish menarik lengan kecil Nalen dengan kasar "mending lo diem dari pada nasib Lo sama kayak temen lo yang penyakitan itu".
Setelah Danish mengatakan itu, ia langsung mendorong kasar tubuh Nalen hingga terjatuh.

"Bajingan lo-

Lo yang lemah, bisanya cuma main keroyokan" ntah keberanian dari mana Jean mengatakan itu.

Jonathan yang mendengarnya langsung naik pitam, awalnya hanya ingin bermain-main saja namun sekarang emosinya benar benar dipermainkan.

Jonathan berjalan kearah Jean yang masih terduduk dilantai, ia menendang dada Jean dengan keras sampai Jean semakin jatuh dan terlentang. Tidak sampai disitu, kini Raja yang mengambil alih Jonathan, Raja meninju wajah Jean, sang empu hanya mampu meringis kesakitan, rasa sesak langsung menyeruak didadanya. Nalendra membantu Jean untuk bangun, kini mereka berdua tidak berani untuk berkata apa apa lagi.

UnHappyㅡJeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang