Terimakasih untuk 1k pembaca🤧❤️
Dan buat yang rajin vote makasih banyak ya, aku sampe hafal siapa aja yang vote 💓Luvv buat kalian semua ❤️❤️
Happy reading
***
Sudah hampir 2 bulan setelah kejadian diruang musik itu, kini si kembar semakin terlihat seperti orang asing. Tidak ada sapaan bahkan sekilas untuk menatap satu sama lain pun mereka terlihat enggan. Ada rasa aneh yang mengganjal sejak Jevano mengacuhkan dirinya, entah ia harus senang karena permintaannya dipenuhi atau ia harus bersedih karena ia merasa sepi.
Sedangkan Jevano, ia tidak memedulikan hal itu. Awalnya memang terasa sulit untuk tidak berinteraksi dengan adik kesayangannya itu namun lambat laun semuanya kini menjadi kebiasaan baru untuknya ditambah kegiatan kuliahnya yang sangat padat akhir akhir ini.
Seperti kemarin siang saat Jevano melihat Adiknya didatangi oleh Alex dan teman temannya, ia hanya acuh bahkan saat pulang kerumah ia melihat wajah adiknya penuh lebam ia cuek saja. Untuk apa peduli? Kalau ujungnya dia tidak menginginkannya Monolognya.
Kini Jevano tengah berjalan di koridor kampus bersama teman keempat temannya sambil memegang dokumen untuk kegiatan kampus nantinya. Ia melihat kerumunan disamping papan informasi, ia mencoba mendekat dan melihat apa yang terjadi. Pandangan matanya tertuju pada lelaki jangkung yang sedang menarik kerah baju adiknya, awalnya Jevano hanya melihat saja karena lelaki itu cuma memaki adiknya, semakin lama ia mengepalkan tangannya karena lelaki itu mulai mendorong tubuh adiknya ketembok dengan kasar.
Karena tak tahan dengan pemandangan seperti itu, Jevano berjalan ditengah kerumunan dengan nafas memburu. Ia menarik kerah baju bagian belakang Alex dengan kasar dan langsung meninju wajah rivalnya itu dengan sangat tidak berperasaan.
"Lawan lo bukan dia" ucap Jevano dengan nada yang dibilang sangat datar
"Sialan-" umpat Alex.
Jevano hanya melirik sedikit kearah Jeano "Jangan cuma diem doang, lu harus lawan orang kayak dia. Jangan lemah"
Setelah mengatakan hal itu Jevano langsung pergi meninggalkan kerumunan disana dan langsung menuju Kelasnya.
***
Ada rasa rindu dihati Jeano saat ia tidak mendapatkan perhatian kecil dari Jevano, biasanya Jevano akan mengajaknya makan bersama walaupun kakaknya itu sedang sibuk.
Ia rindu saat bersenda gurau dengan Jevano, setelah kejadian dua bulan lalu Jevano semakin menjauh darinya. Munafik jika ia tidak menyesal telah mengatakan hal itu pada kakaknya. Walaupun ia masih mempunyai papanya namun papanya tidak seperti Jevano yang bisa selalu hadir.
Kalau dipikir-pikir sejak mereka berdua bertengkar, hidup Jeano menjadi lebih sulit. Biasanya Jevano akan membantu dirinya saat sedang kesulitan, menjemputnya pulang atau pulang bersama karena yang memiliki mobil hanya Jevano, Dan saat Alex menganggu dirinya, Jevano bisa langsung memasang badannya untuk melindungi dirinya.
Seperti saat ini ia tengah dirundung oleh Alex dan teman temannya. Biasanya kalau tidak ada Jevano ia masih punya Nalendra
dan Arsa, walaupun nantinya mereka bertiga tetap kena Bogeman tapi tidak terlalu buruk saat semua itu menimpanya sendiri. Jeano tidak sengaja menabrak tubuh Alex karena sedang terburu buru untuk masuk ke kelasnya namun sialnya minuman berperasa jeruk itu tumpah dan mengenai baju serta laporan skripsi Alex."Brengsek, gara gara lo laporan skripsi gue jadi ancur"
Jeano menunduk takut kali ini ia tidak akan melawan karena memang sepenuhnya salah dirinya. "Maaf, tadi gue lagi buru buru jadi gak liat kalo ada Lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
UnHappyㅡJeno
NonfiksiKatanya takdir anak kembar itu selalu sama, tapi tidak dengan Jevano Cakra Buana yang kembali dipertemukan dengan saudara kembarnya yang memiliki sifat 180° berbanding terbalik dengan sifatnya setelah bertahun tahun berpisah. Namun apakah dia akan m...