(Namakamu) semakin terkekeh mendengar
pernyataan Salsha, "udah yok nyongs!" gadis itu
merangkul bahu Salsha, sedikit mendorongnya
untuk segera berjalan menuju kelas.
Salsha mensejajarkan langkahnya, menoleh
kearah gadis yang raut wajahnya nya kembali
saat ia belum tahu Salsha ada, bersikap datar.
"Kenapa (Namakamu)? Kenapa lo harus nutupin
paras cantik lo, dulu?" tanya Salsha dalam hati.
Oh Tuhan, sedari tadi sudah banyak pertanyaan
dalam benak Salsha, berharap jika ia akan
mendapat jawaban dari rasa penasarannya itu.
"Lo tahu nggak? Adiba udah jadian sama
Iqbaal.."
**
(Namakamu) merogoh beberapa buku
pengetahuan sosial yang ada didalam tasnya, dan
kali ini ia terlihat sedikit sulit menggapai buku-
buku tersebut. Maklum saja, ini pertama kalinya
ia menggunakan tas slempang yang ia beli
kemarin sebelum pergi ke supermarket dan
bertemu.. sss Iqbaal.
(Namakamu) selamat, perutnya seakan tergelitik
saat melihat beberapa siswa yang maju kedepan
kelas untuk mendapat hukuman karna tidak
mengerjakan pekerjaan rumah yang telah
diberikan Bu Fitri, gurunya. Untung saja,
(Namakamu) tidak masuk, sehingga ia tidak tahu
menahu masalah tugas itu dan kali ini ia selamat
dari hukuman yang sudah sering ia dapatkan.
Fix, senyum (Namakamu) tetap belum terukir
juga. Ia merasa sedikit risih karna sedari tadi
teman sekelasnya -terutama kaum lelaki--
masih menatapnya. Mungkin bingung, atau
kagum, atau juga.. sudahlah lupakan.
(Namakamu) menatap punggung Adiba sejenak,
rasa amarahnya seakan muncul kembali dan
sungguh tak bisa terkendali. Ia memutuskan
untuk duduk bersama Salsha kali ini, tak ingin
berkomunikasi dahulu dengan Adiba. 'susahnya
gue untuk memikirkan perasaan lo, sedangkan lo
nggak pernah memperdulikan perasaan gue!'
rutuk (Namakamu) dalam hati, mengingat
permohonan yang lebih cocok dikatakan
penegasan Adiba malam itu pada Iqbaal.
Karna Bu Fitri -guru sosialnya-- masih sibuk
memberikan hukuman yang pas untuk para murid
yang kebanyakan lelaki malas tersebut,
(Namakamu) berkesempatan untuk bercelingak-
KAMU SEDANG MEMBACA
Crowded
Romance“harus yaa trutnya begitu-an!” seseorang pria yang tengah berkumpul mengelilingi salah satu meja kelasnya bersama para sahabatnya tengah memprotes apa yang dipinta kedua sahabatnya yang masih asik tertawa renyah ini. “apa susahnya sih, Baal? Ini tuh...