Part 9

494 41 0
                                    

(Namakamu) semakin terkekeh mendengar

pernyataan Salsha, "udah yok nyongs!" gadis itu

merangkul bahu Salsha, sedikit mendorongnya

untuk segera berjalan menuju kelas.

Salsha mensejajarkan langkahnya, menoleh

kearah gadis yang raut wajahnya nya kembali

saat ia belum tahu Salsha ada, bersikap datar.

"Kenapa (Namakamu)? Kenapa lo harus nutupin

paras cantik lo, dulu?" tanya Salsha dalam hati.

Oh Tuhan, sedari tadi sudah banyak pertanyaan

dalam benak Salsha, berharap jika ia akan

mendapat jawaban dari rasa penasarannya itu.

"Lo tahu nggak? Adiba udah jadian sama

Iqbaal.."

**

(Namakamu) merogoh beberapa buku

pengetahuan sosial yang ada didalam tasnya, dan

kali ini ia terlihat sedikit sulit menggapai buku-

buku tersebut. Maklum saja, ini pertama kalinya

ia menggunakan tas slempang yang ia beli

kemarin sebelum pergi ke supermarket dan

bertemu.. sss Iqbaal.

(Namakamu) selamat, perutnya seakan tergelitik

saat melihat beberapa siswa yang maju kedepan

kelas untuk mendapat hukuman karna tidak

mengerjakan pekerjaan rumah yang telah

diberikan Bu Fitri, gurunya. Untung saja,

(Namakamu) tidak masuk, sehingga ia tidak tahu

menahu masalah tugas itu dan kali ini ia selamat

dari hukuman yang sudah sering ia dapatkan.

Fix, senyum (Namakamu) tetap belum terukir

juga. Ia merasa sedikit risih karna sedari tadi

teman sekelasnya -terutama kaum lelaki--

masih menatapnya. Mungkin bingung, atau

kagum, atau juga.. sudahlah lupakan.

(Namakamu) menatap punggung Adiba sejenak,

rasa amarahnya seakan muncul kembali dan

sungguh tak bisa terkendali. Ia memutuskan

untuk duduk bersama Salsha kali ini, tak ingin

berkomunikasi dahulu dengan Adiba. 'susahnya

gue untuk memikirkan perasaan lo, sedangkan lo

nggak pernah memperdulikan perasaan gue!'

rutuk (Namakamu) dalam hati, mengingat

permohonan yang lebih cocok dikatakan

penegasan Adiba malam itu pada Iqbaal.

Karna Bu Fitri -guru sosialnya-- masih sibuk

memberikan hukuman yang pas untuk para murid

yang kebanyakan lelaki malas tersebut,

(Namakamu) berkesempatan untuk bercelingak-

CrowdedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang