"Aku gapapa kok. Cuma cacing-cacing diperut
aku udah demo. Kamu sih, segala bikin adegan
kaya ditipi-tipi aja. Sok mellow" jawab
(Namakamu) mencolek dagu Salsha. 'Sok
mellow' Salsha mendengus kesal, (Namakamu)
memang selalu menganggap semua hanyalah
drama. Ck.
Salsha dan (Namakamu) berjalan bersama
menuju kantin, siap untuk menyenangkan
perutnya masing-masing.
"Aku perhatiin, tas kamu isinya banyak ya? Kamu
bawa apa, (Namakamu)?"
'Deg'
**
Suasana bising masih terus menyelimuti kantin
siang ini. Bahkan peluh para pedagang kantin pun
sampai terlihat jelas membasahi daerah wajah
mereka masing-masing, kewalahan melayani
siswa-siswi yang datang dengan ketidaksabaran
dalam perutnya.
"Ck" Bastian berkomat-kamit sendiri. Suara para
manusia aneh ini menganggu pendengarannya.
Ingin sekali pria berambut kribo ini memarahi
seluruh penghuni kantin. Resikonya, bukannya
siswa-siswi terdiam, ini akan membuatnya diusir
oleh para pedagang kantin karna mengganggu
keramaian siswa yang memperuntung mereka -
pedagang kantin-
Tak hanya pria bermata besar ini saja yang kesal,
Salshabilla Adriani dan Teuku Rizky Muhammad
pun terus-terusan berdumel. Keriuhan ini
mengganggu sekali bagi mereka. Mengapa?
Bukannya hal ini adalah masalah biasa setiap jam
istirahat berlangsung?
Bukan itu sebenarnya. Kebisingan ini mengganggu
(Namakamu) yang ingin menjelaskan hal penting.
Hmm.. mengenai tasnya yang terlihat besar, ck.
Kesabaran Salsha habis, ia benar-benar
penasaran dengan cerita (Namakamu) yang
terlihat serius. "Jadi kenapa isi tas lo bisa banyak
begitu?" Salsha sedikit memperbesar nada
suaranya, agar dapat terdengar oleh (Namakamu)
dan kedua lelaki yang tingkat penasarannya sama
dengan Salsha.
(Namakamu) memutar kedua bola matanya.
Hanya karna tas yang terlihat padat, Salsha
sampai mengintrogasi dirinya seperti ini.
"Gue cuma pengen minta tolong ke kalian. Dan
satu lagi, gue mohon. Jangan kasih tau
KAMU SEDANG MEMBACA
Crowded
Romance“harus yaa trutnya begitu-an!” seseorang pria yang tengah berkumpul mengelilingi salah satu meja kelasnya bersama para sahabatnya tengah memprotes apa yang dipinta kedua sahabatnya yang masih asik tertawa renyah ini. “apa susahnya sih, Baal? Ini tuh...