Part 11

549 44 0
                                    

(Namakamu) segera menepis cairan bening yang

sudah mengalir deras membasahi pipi tirusnya, ia

segera melangkah pelan, sampai-sampai

hentakan sepatunya pun tak terdengar.

(Namakamu) tak mau jika Iqbaal dan Adiba tahu

kehadirannya, saat ia melihat sepasang kekasih

itu...

(Namakamu) menyesal, menyesal karna ia

menolak tawarana Salsha untuk pulang bersama.

Dan akhirnya ia harus terkena karma, berjalan

sendirian karna tak ada angkutan umum yang

lewat sedari tadi. Dan sialnya lagi, ia harus

bertemu Iqbaal dan Adiba. Alam benar-benar

sedang menghukumnya. Namun apa yang salah?

‘Yang salah adalah kenapa (Namakamu) harus

mencintai Iqbaal!’ Rutuk gadis ini seraya

menjauh.

**

‘Bruk’

Iqbaal baru saja sampai, dengan asal ia

melempar ransel hitamnya. Menghempaskan

tubuhnya ke atas ranjang. Pria tampan itu

menelungkupkan tubuhnya, memejamkan mata

dan mencoba untuk terlelap.

Iqbaal berlenggak-lenggok diatas ranjangnya,

perasaan gelisah kini menghampiri. Sudah

berulang kali ia mencoba mengosongkan pikiran

dan segera memasuki alam bawah sadarnya,

namun percuma. Ada seseorang yang kini

menganggu dalam pikirannya, seseorang yang

menyeruak masuk mencabik-cabik hatinya.

“(Namakamu)...”

“Argghh” Iqbaal mendesah, mengapa ia hanya

bisa memikirkan (Namakamu)? Memikirkan gadis

yang dengan seenaknya ia sakiti. Kini pria itu

bangkit, merampas jaket hitam yang sedang asyik

bergantung di knop pintu belakang kamar Iqbaal.

Dengan cepat ia berhasil menuruni deretan anak

tangga tumahnya.

‘Brum’

Tak perlu waktu lama, motor ninja Iqbaal telah

melesat meninggalkan pekarangan rumahnya.

Wajahnya terlihat semakin tak karuan, rasa..

rindu itu semakin menggebor-gebor dalam

dadanya.

**

Seorang gadis cantik baru saja keluar dari kamar

mandi yang berada dalam kamarnya. Sesekali ia

kembali mengulang aktivitas yang ia lakukan –

CrowdedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang