Part 22

446 35 1
                                    

"Bila nanti esok hari

Kutemukan dirimu bahagia

Izinkan aku titipkan

Kisah cinta kita..Selamanya"

Iqbaal tersenyum mendengar (Namakamu)

bernyanyi, ternyata suara gadis itu sangat merdu

sekali. Tapi, mengapa harus pada bagian itu?

(Namakamu) membalas senyum Iqbaal,

"Aku nggak yakin bisa bahagia setelah hari ini"

Pria berambut cepak ini terdiam, ia merasa

sesuatu mengganjal dikerongkongannya. Iqbaal

merasa sulit untuk menelan air liurnya yang

sungguh terasa pahit. Pernyataan tegas

(Namakamu) mampu membuat dadanya terasa

tertusuk oleh ribuan panah yang baru saja diasah

oleh mulut (Namakamu).

Iqbaal memberanikan untuk menoleh kesamping,

melihat gadis itu. Dan Iqbaal mulai yakin jika

(Namakamu) menyukai tempat ini, gadis itu

masih sibuk merentangkan tangannya 'lagi'.

Dua bola mata besar dengan lensa hitam yang

terukir penuh, hidung mancung berukuran kecil

yang hampir terbentuk sempurna, mulut mungil

dengan bibir tipis berwarna merah muda alami,

wajah putih bersih tanpa sedikitpun goresan luka,

rambut coklat tua alami sepinggang dengan

aksen sedikit ikal dibagian ujungnya. Tuhan, inilah

yang membuat Iqbaal sulit untuk menghapuskan

cinta itu begitu saja.

"Aku percaya suatu saat nanti, kamu akan

bahagia. Dan itu bukan karena aku"

(Namakamu) muak, mengapa Iqbaal ingin sekali

dibenci? Mengapa Iqbaal tidak pernah percaya

pada hati nurani (Namakamu).

"Kan kamu yang percaya. Bukan aku"

Ya, Iqbaal sudah lelah. Semua usahanya tak

menghasilkan apapun. Meyakinkan (Namakamu)

ternyata benar-benar sangat sulit. 'Jangan paksa

aku, (Namakamu). Jangan paksa aku untuk

menghilang dari kehidupanmu secara tiba-tiba.

Aku sudah berusaha meminta izin, namun kamu

benar-benar tidak ingin mendengarkannya' jerit

Iqbaal dalam hati.

"Relakan aku, (Namakamu)"

**

Seorang pria berponi lempar masih terlihat

nyaman menduduki jendela kamarnya yang

berada dliantai dua rumah mewah itu.

Tatapannya tak beralih, masih setia memandang

CrowdedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang