06. Restu

2K 279 8
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Suara alarm yang berbunyi membuat tidur Danny terganggu, alat itu berbunyi tepat pukul 7 pagi. Dia sudah mengatakan pada Delmara jika ingin pergi menemui seseorang, agar gadis itu tidak menunggunya.

Ia beranjak duduk, meregangkan ototnya dengan sembari memencet sebuah remote agar tirai jendelanya terbuka. Dengan kaos putih kebesarannya dan celana boxer diatas lutut, dia bergerak turun dari kasurnya.

Langkahnya yang gontai membawanya menuju kamar mandi, menyegarkan tubuhnya dengan air dingin. Ia sudah siap dengan setelan santainya, kaos putih yang ia lapisi dengan jaket dan celana jeans, jangan lupakan kalung sebagai aksesoris untuk menambah kesan tuan muda yang swag.

Ia melangkahkan kaki menuju keluar kamar, menuruni tangga untuk mencapai meja makan. Disana sudah tersedia salad sayuran dan juga segelas jus. Akhir-akhir ini Danny menjalankan diet untuk menjaga berat badannya.

Para pekerja sudah disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, tak ingin membuat Danny mengomel.

Sembari menikmati sarapannya, ia menekan tombol di ponselnya untuk menghubungi Daniel.

"Dad, tuan Agam termasuk rekan bisnis kita?"

"Kamu selangkah didepan, boy. Temui dia, dan berbicaralah tentang pernikahanmu. Daddy yakin, Agam tidak akan menolak."

"Kenapa daddy seyakin itu?"

Danny mengernyit mendengar ayahnya tertawa diseberang sana. Tangannya sibuk memasukkan salad kedalam mulutnya.

"Kau lupa siapa daddy mu ini?"

Danny mengerti maksud Daniel, dan meresponnya dengan kekehan kecil.

"Aku mengerti."

"Yasudah, Daddy akan kembali bekerja. Semoga lancar, son."

"Thanks, dad."

Danny memutuskan sambungannya, beralih menghabiskan salad. Dia tak ingin membuang waktu, karena ingin semua ini cepat selesai. Setelah menghabiskan makanannya, ia segera berangkat menuju tempat Agam bekerja.

Seorang supir yang sudah berdiri di luar rumah, memberikannya kunci mobil kesayangan Danny.

Mobil mewah berwarna hitam itu menjauhi area mansionnya, memecah jalanan ibu kota yang ramai karena banyak masyarakat yang bekerja. Perlu beberapa menit hingga dia sampai disebuah gedung bertingkat yang merupakan tempat kerja Agam.

Danny segera turun dari mobilnya setelah memarkirkannya, masuk kedalam gedung itu. Banyak pasang mata yang menatapnya kagum.

Selain tampan, penampilan Danny yang mencolok membuatnya menjadi sorotan. Ia melangkah menuju meja resepsionis.

"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya seorang wanita yang bekerja dibalik meja.

"Saya mau bertemu pak Agam, apa beliau ada disini?"

"Apa anda sudah membuat janji?" Wanita itu menempelkan telepon kantor ditelinganya.

Danny membuka kacamata hitamnya "Katakan saja, saya perwakilan dari Daniel Cullen."

"Baiklah." Wanita itu mengatakan sesuatu pada seseorang diseberang sana dengan sopan.

"Anda bisa menunggu di ruang tunggu sebelah sana, sebentar lagi pak Agam akan datang."

Danny hanya mengangguk, menunggu kedatangan Agam dengan duduk disofa. Tak menunggu lama, Agam tiba dengan setelan jasnya.

"Maaf menunggu lama."

DANNY • choi hyunsuk (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang