41. Rindu Yang Tersampaikan

1.9K 244 67
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Kabar keberadaan Delmara sudah sampai ditelinganya, membuat Danny langsung melesatkan mobil menuju tempat istrinya sekarang berada. Entah selama ini dia bersembunyi dimana sampai susah untuk ditemukan, yang terpenting sekarang ia sudah tau keberadaannya.

Ia mendengar dari bodyguard yang mengabarinya tadi, jika Delmara sekarang kembali ke rumah lamanya. Meski timbul banyak pertanyaan dibenak Danny saat ini, itu semua tak penting baginya.

Dia hanya perlu bertemu dengan Delmara.

Tak butuh waktu lama, dia menghentikan mobilnya disebuah rumah yang sempat ia datangi untuk mencari Delmara. Mengabaikan sebuah mobil yang ikut terparkir disana, dan berlari masuk kedalam rumah dengan terburu-buru.

"Eh, Mas yang-" Ucapan Pak Setyo terhenti begitu Danny mengabaikannya dan bergegas masuk seperti sedang mencari seseorang.

Netranya langsung tertuju pada Delmara yang sedang menatap sebuah foto di ruang tamu. Senyum pria itu merekah melihat gadisnya baik-baik saja, bahkan menoleh kearahnya dengan tatapan yang sukar diartikan.

"I find you, Delmara." Danny segera menarik Delmara kedalam pelukannya, merengkuhnya hangat seperti tak ada hari esok.

Pelukan yang sudah beberapa hari tak ia rasakan, kini kembali bisa merasakan betapa hangatnya pelukan ini. Air mata Danny tak bisa ditahan lagi, menyembunyikan wajahnya di bahu kanan istrinya. Ia begitu bersyukur Delmara baik-baik saja, tak mengalami lecet sedikitpun.

Delmara masih tertegun mendapatkan pelukan yang tiba-tiba dari Danny, terlebih lagi pria itu membuat bahunya basah. Terbit rasa bersalah dibenaknya, karena sudah membiarkan Danny frustasi mencarinya dan membuatnya seperti ini.

"Kak..."

Danny menggeleng. "Jangan bilang apapun, Del. Jangan."

Delmara hanya bisa terdiam mendengarnya, suara yang bergetar seakan takut kehilangannya. Alhasil, gadis itu hanya membiarkan Danny memeluknya erat sambil menghirup aroma rambut yang membuat Delmara rindu.

Jun yang melihat itu tersenyum penuh arti, meski ia tau sebentar lagi Danny akan melemparkan rentetan pertanyaan begitu sadar akan eksistensinya disini.

"Iya, peluk sampe Kak Danny puas." Delmara bergerak mengelus punggung Danny, memberinya ketenangan. Setidaknya, ini yang bisa dia lakukan sebelum membicarakan masalahnya dengan Danny.

Pria itu melepaskan pelukannya, mengusap hidungnya seperti anak kecil. Hidungnya memerah, dan begitu juga matanya.

"Kamu nggak papa, 'kan?" tanya Danny dengan sorot penuh kekhawatiran.

Delmara mengangguk. "Aku nggak papa, kok."

Danny kembali merengkuhnya sejenak, lalu menatap gadis itu dengan lekat. "Kamu kemana aja, Del?"

Delmara tersenyum tipis, ia melirik kearah Jun yang sedari duduk disofa dengan kaki yang diangkat. Danny mengikuti arah pandang Delmara, terkejut melihat sahabatnya berekspresi songong seperti ingin dihajar.

Dialah orang yang mengatakan tidak tau dimana keberadaan Delmara, tapi sekarang justru menemani istrinya.

"Maksudnya?" tanya Danny.

"Nanti aja aku jelasin, ini mukanya kenapa?" Tangan Delmara menyentuh luka diwajah Danny, seperti habis bertengkar.

Sama seperti luka yang didapatkan oleh Jun.

"Berantem sama Jun."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DANNY • choi hyunsuk (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang