40. Sisa Kenangan

1.6K 236 15
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Dibawah langit cerah ditengah hari, suara jangkrik yang saling bersautan dan kicauan burung yang seakan menemani kunjungan kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dibawah langit cerah ditengah hari, suara jangkrik yang saling bersautan dan kicauan burung yang seakan menemani kunjungan kali ini. Sudah ada Delmara yang berjongkok disamping makam kedua orang tuanya, ditemani oleh Jun yang setia berdiri di belakangnya.

Melihat bagaimana Delmara melepas rindunya dengan guru hidupnya yang sudah lama ditinggal, menyisakan kenangan dan batu nisan bertuliskan nama mereka berdua. Gadis itu meletakkan mawar putih di atas makam mendiang Mama dan Papanya. Menyapa kedua orang tuanya seakan sudah lama tak berjua.

"Maaf Ma, Pa. Aku makin jarang kesini."

Delmara mengelus batu nisan Mamanya, tersenyum sambil membersihkan makam dari beberapa rumput liar.

"Mama tau? Aku udah nikah, sama cowok namanya Danny Cullen. Dia baik kok, Ma. Sesuai sama kriteria menantu idaman yang pernah mama bilang sama aku. Kalau Mama masih ada, kayaknya Kak Danny bakal terus dimanja." Gadis itu terkekeh kecil.

Seandainya, dia saat ini datang bersama suaminya, Danny. Seandainya sekarang Danny bersamanya dan bukan Jun, Delmara akan mengenalkannya pada Mamanya.

"Maaf ya, Ma. Aku nggak bisa bawa Kak Danny kesini sekarang, aku lagi berantem sama dia. Pasti kalau Mama tau, Mama bakal omelin aku soalnya aku kabur dari rumah." Delmara mengerucutkan bibirnya seakan sebal.

"Tapi Mama jangan khawatir, aku nggak sewa hotel lagi, kok." Gadis itu kini menoleh kearah Jun, pria berkacamata hitam yang memperhatikannya sambil melipat tangan didepan dada. "Ada Kak Jun yang bersedia jadiin apartemennya sebagai tempat kabur aku. Dia baik banget loh, Ma. Walaupun agak ngeselin, dikit."

Jun terkekeh mendengarnya, bisa-bisanya gadis ini mengatakan hal itu didepan nisan Mamanya. Seakan sedang curhat pada sosok yang bernyawa, bercanda gurau seakan Mamanya masih ada. Tapi tak bisa dipungkiri, Jun teriris melihatnya.

Disaat kedua orang tuanya tiada, Delmara harus mengurus dirinya sendiri dan adiknya. Ah, betapa sulitnya kehidupan kakak beradik itu. Dan sekarang, Jun berpikir jika Delmara sudah berada di tangan yang tepat dengan menikah dengan Danny.

Ya, meskipun tersakiti.

Jun tersenyum simpul. "Om, Tan, anak kalian tumbuh jadi gadis yang kuat. Saya akan bantu dia semampu saya, jadi mohon bantuannya." Batinnya.

Entah mengapa, hati Jun terketuk untuk membantu Delmara. Memperlakukannya selayaknya adik sendiri, begitu melihat bagaimana gadis itu menikmati waktunya bersama nisan kedua orang tuanya. Jun mendadak takut, kematian memang begitu rahasia dan mendadak, entah siapa dulu yang akan berpulang kepada sang pencipta.

Entah dirinya, atau kedua orang tuanya.

Jun jarang sekali menghabiskan waktu dengan kedua orang tuanya karena disibukkan oleh pekerjaan. Sekarang, dia merasa ingin cepat-cepat pulang dan memeluk mamanya sebelum raga itu tak bisa lagi ia rengkuh dalam hangat.

DANNY • choi hyunsuk (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang