8. deyan dijodohkan?

77 32 1
                                    

excited to read it!

POV ROSE

Demi perlahan - lahan aku membuka mata ku, terlihat terlalu banyak warna putih diruangan ini.

Aku masih memakai baju sekolah ku, ketika aku sadar ini diuks, aku meneteskan  air mata ku kembali.

Bukan karna kepala ku yang sangat pusing berat, tetapi karna semua orang telah tau kejadian itu.

Aku melihat sekeliling ku, terlihat seorang lelaki tinggi yang sedang mencuci tangan nya.

Aku kenal orang itu, ia adalah deyan.

"Deyan? " Ujarku mmeneka.

"Gw pergi dulu" Ujar deyan dengan wajah dingin.

Aku yang hanya menatap deyan yang kelaur dari UKS tersebut.

Aku menarik tirai UKS itu, dan membiarkan diriku tertutup diatas ranjang tanpa ada tatapan yang sinis.

"Gw tau, semua nya pasti bakalan kayak gini, dia bakalan jijik sama gw " Ungkap rose menunduk malu.

POV AUTHOR

tangisan membahasi wajah wanita itu lagi, beberapa menit kemudian, seseorang membuka tirai kasur rose.

"La-laura? " Ungkap rose yang mengusap air mata dipipi nya.

"Gw kesini karna cuman mau ngasih kerjaan rumah aja" Ungkap Laura menyodor kan sebuah buku kecil.

"Ma-makasih" Ungkap rose.

"Yaudah gw pergi dulu" Ujar Laura sembari berjalan menjauhi kasur rose.

Menutup tirai kembali, rose sadar sesuatu. Apakah Laura tidak jijik dengan dirinya?

•••••

Sudah lama berbaring diatas kasur rose memandang ponsel nya, terlihat sudah jam dimana semua sekolah telah kosong.

Ia beranjak dari kasur, membereskan dirinya, dan mengerahkan tas sekolah nya dan keluar dari ruangan itu.

Ia berjalan melewati banyak pepohonan, Tiba-tiba saja hujan turun dengan deras.

Tetapi rose tak memikirkan kedaan itu, ini adalah waktu yang pas untuk meluangkan semua kesedihannya.

Ia menangis, mencerahkan air matanya sebanyak mungkin, air mata itu disamarkan oleh tetik nya percihan hujan.

Terlihat jelas, jalanan yang dibasahai tetesan deras nya air yang turun dari atas langit dengan benturan cekram membisikkan bumi.

Ia berjalan dan terus berjalan, tak ia hiraukan benda dan orang disekitarnya hingga ia datang dirumahnya.

"Apa yang harus gw lakuin " Ketus rose.

Wajah pucat dengan jari-jari nya yang kini berkerut serta mata yang bengkak membuat ia terlihat jelas dalam kekacauan.

Ia membuka pintu, mengeringkan diri, ia mengganti baju dan berbaring diatas kasur nya.

Wanita itu seperti orang yang tidak tau alasan ia hidup dan sangat jelas dimimik wajah nya seorang yang telah putus asa.

Ia memandang langit-langit kamarnya dan menutup matanya.

•••••

Giyan yang kini sudah duduk santai didalam kantornya, ia melihat vidio wanita konyol itu sedang dibully habis-habisan.

Story J-E ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang