13. hujan yang istimewa

64 29 1
                                    

excited to read it!

TERKEJUT mendengar teriakan rose, luca dengan tidak berpikir panjang membuka tirai tersebut.

"EH! KAK! " seru rose terkejut, pantas karna ia sedang mengganti pakaiannya, bagaimana bisa lelaki itu  dengan tiba-tiba membuka tirai tersebut.

"Maaf tuan saya pergi sebentar" Ujar staff yang sudah lihay dengan situasi seperti ini.

Menutup dirinya agar tak terlihat, lelaki itu malah mundur tak menutup tirai itu.

"Tutup bego!" Ungkap rose yang kesal.

"Bawel, ini gw mau tutup " Ujar luca sembari menutup tirai tersebut.

••••

Tak harus menunggu lama akhirnya rose keluar dari balik tirai itu, terlihat jelas lelaki itu masih tahan menunggunya.

"Baju nya biarin aja disana, nanti juga dibawa" Ujar luca sembari melangkahkan kakinya besar.

Rose yang tertinggal dari kejauhan berlari kecil untuk berada di samping luca.

"Kak, setelah lo beli gaun itu? Lo gak miskin kan?. " Tanya rose dengan wajahnya yang heran.

"Engga" Tutur lelaki itu.

"Coba sini gw liat harga nya" Tukas rose.

Luca pun mengesek kantong celana nya, dan memberikan sebuah kertas putih yang berisi bukti pengeluaran uang dari black card.

Membulatkan matanya dengan tak percaya, ia melihat luca dengan wajah yang sangat asing, tak bisa berkata-kata.

"Ka-kak? 20M!" Seru rose membuat semua staff tertuju mengarah kepada nya.

"Ya gapapa, asalkan lo cinta sama gw, gw bakalan nge-bahagia-in pacar gw, kalau lo gak cinta sama gw, itu hak lo, jadi yaudah berusahalah untuk mencintai gw".

"Tumben banget mau bicara panjang lebar? " Tukas rose heran.

"Kalo itu urusan masa depan, gw gak mikir dia kali buat ngapain" Ujar luca menambah keheranan rose.

•••••

"Kemana lagi? " Tukas rose didalam mobil.

Luca yang sedang menyetir hanya diam  tak mau berbicara apapun.

Beberapa menit, rose mengenal persis alur jalan ini, ia heran kenapa luca membawanya kearah ini.

"Kak? Kita mau pergi ke taman? " Tukas rose heran.

"Iya" Ujar luca yang hanya balas singkat.

"Owhhh" Menutup erat percakapan.

Melaju dengan kecepatan minumum, akhirnya mereka pun sampai kesebuah daerah luas.

Terlihat jelas dari balik kaca mobil, seluas mata memandang, hawa positive membungkus tempat itu, tempat yang sangat indah, seakan membawa nya kedunia lain.

Rose membuka pintu mobil, ia menginjakkan kaki nya ke setiap rumput, sepoy-sepoyan angin, rambut panjang wanita itu menari bagaikan manusia.

Story J-E ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang