LIMA PULUH DELAPAN

258 20 17
                                    

"Oke kita sampai, Win sama Pawat nanti tenangin Bby sama Nat ya, kalian jangan nangis di depan mereka, kalo kalian nangis pasti mereka juga bakal tambah sedih, inget pesan mommy, jangan bikin tambah mereka sedih" ucap Gulf sambil mengecup pipi kedua anaknya.

Gulf, Win, dan juga Ohm turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu. Gulf bisa mendengar suara isakan dari dalam rumah, ia membuka pintu rumah dengan sangat hati-hati, tapi sebelum ia membukanya, Gulf terlebih dahulu menarik nafas dalam-dalam agar ia juga bisa menenangkan Saint.

Gulf berjalan masuk ke dalam rumah Saint, berantakan. Satu kata yang mencerminkan suasana rumah Saint sekarang. Pecahan piring, pecahan gelas kaca, bantal yang tergeletak dimana-mana. Gulf bisa melihat dari itu semua bagaimana depresi nya Saint saat tau kabar itu terposting.

"Berantakan banget Wat rumah aunty, nanti kita beresin ya selesai tenangin Bby sama Nat" kata Win.

"Oke phi"

"Kalian berdua coba cek ke kamar Nat, siapa tau mereka ada disana" ucap Gulf. Win dan Ohm pun berjalan menaiki tangga untuk menemui sepupu mereka.

Gulf dengan sangat hati-hati juga berjala ke arah kamar Saint dan Zee. Ia melihat bingkai foto pernikahan Zee dan Saint sudah pecah dan terbelah menjadi dua. Ia sebenarnya ingin menangis kalau mengingat semua kenangan Zee dan Saint.

Gulf pun membuka pintu kamar Saint dan melihat sosok Saint sedang meringkuk di dekat kasur. Terdengar juga isakan yang keluar dari mulut Saint. Dadanya terasa sangat sakit saat melihat kondisi sang ipar seperti itu. Ia hati-hati mendekati Saint dan memeluk Saint dari depan.

"Saint, aku disini jangan sedih ya, nanti kita bicarain baik-baik sama Zee, mamih, papih, dan juga anak-anak" kata Gulf seraya mengusap rambut coklat Saint.

"Mau bicarain apalagi kak? Udah selesai semua. Semua kebohongan, perselingkuhan dia, kemunafikan dia udah terbongkar kak" jawab Saint sambil menangis.

"Pasti ada yang mau dibicarain nanti, kamu tenangin diri dulu, jangan stress jangan sampai sakit" ucap Gulf sambil mengelus punggung Saint. Masih terdengar isakan tangis dari Saint. Gulf juga mengerti bagaimana perasaan Saint saat ini.

Gulf menghapus air matanya yang jatuh, ia tidak ingin Saint melihatnya dengan keadaan menangis. Ia harus terlihat kuat di depan Saint, karena Saint akan membutuhkan dukungan darinya. Sama seperti Gulf, Ohm dan Win juga sedang berada di kamar Nat.

Win melihat adik-adiknya itu sedang meringkuk. Nat yang memang dari tadi menangis sedangkan Perth hanya menatap kosong ke arah bingkai foto yang terpampang wajah Zee,Nat,dan dirinya . Win dan Ohm berjalan ke arah mereka, Ohm memeluk Nat dengan erat dan Nat pun tidak bisa membendung air matanya lagi, ia menangis saat Ohm memeluk dirinya.

Win juga memeluk Perth dengan sangat erat, ia juga mengelus rambut pirang Perth dengan sangat lembut bahwa ia memberitahu bahwa ia akan selalu ada untuk Perth. Perth juga tidak dapat menahan tangisannya, ia menangis di pundak Win dan memeluk erat Win.

"Nat...udah ya nangisnya, Nat emangnya gak cape nangis Mulu? Nat kan Abang yang kuat" ucap Ohm sambil menghapus air mata Nat dari  pipi Nat.

"Phi...Nat takut..." Jawab Nat.

"Nat takut apa?"

"Takut semuanya gak bisa kaya dulu lagi, takut mommy dan Daddy gak bisa bersatu, takut--"

"Sssttt... Nat gak boleh berpikir kaya gitu, semuanya pasti bakal baik-baik aja,phi yakin" Ohm kembali memeluk Nat dengan lembut sambil mengusap punggung sepupunya itu.

"Bby takut phi....bby takut gak bisa bareng sama Daddy lagi, Bby benci sama Daddy phi!! Kalo Daddy sayang sama mommy,bby, dan p'nat kenapa Daddy harus selingkuh phi??!!! Kenapa??!!!" Tangis Perth pecah dan makin menjadi-jadi. Win yang melihat itu makin menambah pelukan eratnya.

"Bby gak boleh benci sama uncle Zee, coba positif thinking dulu ya, siapa tau itu hoax, kan belum dikonfirmasi" jelas Win sambil berusaha menenangkan Perth.

"Kita ke bawah yuk, mungkin disana udah ada aunty Saint sama mommy,Wat" ajak Win.

Ohm berjalan sambil menggandeng tangan Nat, ia khawatir kalau Nat masih belum kuat untuk berjalan ke bawah, sedangkan Win menggendong Perth dengan cara 'piggy back'. Win melihat di ruang tamu sudah ada Gulf dan juga Saint. Gulf yang sedang memegang gelas sambil mengusap punggung Saint untuk memberi kekuatan kepada Saint.

Nat dan Perth duduk di sebelah Saint seraya memeluk Saint dengan sangat erat. Ia berdua tidak mau melihat mommy nya menangis dan depresi. Saint membalas pelukan dari anak-anaknya itu. Ia mencium puncuk kepala Perth dan Nat.

Win dan Ohm melakukan hal yang sama, Win memeluk tangan Gulf sedangkan Ohm memeluk dari samping Gulf dan Win. Gulf membalas dengan usapan yang lembut.

Tapi tidak disangka, pintu rumah terbuka dan terlihat seseorang dengan keadaan babak belur berdiri di depan pintu.

"Bunny...."

RAIKANTOPENI GANG = DOMUNDI VERS (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang