ENAM PULUH TIGA

273 24 4
                                    

Zee menatap surat-surat di depannya dengan hati yang gusar. Ia tidak menyangka bahwa ia akan berpisah dengan Saint dalam waktu dekat ini. Rumah tangga yang sudah ia bangun berpuluh-puluh tahun kini harus pecah. Ia tidak ingin berpisah dengan Saint sebenarnya karena Saint masih bisa tinggal dengannya bersama NuNew. Tapi Saint memilih untuk pisah hubungan dan pisah rumah daripada harus tetap berjalan dengan orang ketiga.

Tertera juga tanda tangan milik Saint yang menyatakan bahwa Saint siap untuk berpisah dengan dirinya. Berbeda dengan Saint, Zee masih belum siap untuk kehilangan 3 orang yang ia sayangi, apalagi kalau ia akan berpisah dengan Nat dan Perth. Dengan masalah yang ia buat ia harus juga menerima setiap konsekuensinya.

Zee mengambil pena dari dalam kantong jas dan menandatangani surat perceraian dengan sangat sedih. Ia tak sadar bahwa dirinya kini tengah menangis. Realita memang tidak seindah ekspetasi nya. Realita yang ia harus alami adalah berpisah dengan Saint dan anak-anaknya.

Ruang persidangan.....

Terdengar ketukan palu sebanyak 3 kali di seisi ruangan persidangan yang menandakan Zee Pruk Panich dan Saint Suppapong resmi bercerai. Hak asuh anak juga jatuh ke tangan Saint. Tertulis juga perjanjian bahwa Zee harus tetap menafkahi kedua anaknya setiap bulannya. Dan Saint juga tidak boleh melarang Zee untuk menengok Nat dan Perth.

Tul yang sudah menangis saat palu diketuk pun berlari ke arah Saint dan memeluk Saint.

"Saint tinggal sama mamih dan papih dulu ya bareng Bby dan Nat, nanti mamih hubungi **** dan *** biar kalian sementara tinggal disana sampai ada apartment atau rumah yang bisa kalian tempati" kata Tul.

"Tapi apa gak ngerepotin mamih?"

"Gak Saint, kamu menantu kesayangan mamih masa iya kamu ngerepotin mamih"

"Baik mih"

"Nat dan Bby tinggal bareng eyang ya sayang untuk sementara, nanti eyang telepon uncle **** dan aunty *** biar kalian tinggal disana" sambung Max.

"Iya eyang" jawab Nat. Perth hanya diam sambil memeluk tangan Saint. Ohm yang menyadari hal itu langsung mengusap rambut Perth dengan lembut.

"Bby gak usah khawatir, kan sekarang ada Eyang,ada Phiwin,Phi Pawat,phi Nat,mamih, ditambah phi **** sama phi ***** nanti" kata Ohm.

"Iya phi,bby cuma khawatir kalau nanti mamih bakal kesepian"

"Jangan khawatir lagi ya, banyak yang sayang sama aunty Saint" Perth hanya tersenyum mendengar perkataan Ohm.

Zee hanya bisa menatap Saint dan anak-anaknya dari jauh. Ia tidak berani untuk mendekat ke mereka karena takut mereka akan menjauh apalagi dengan Perth, pasti ia tidak akan mau di dekatnya. Anak perempuan kesayangannya saat ini harus menjauh darinya. Kenangan manis yang terekam di memori Zee hanya tinggal kenangan. Tidak ada lagi kenangan yang dibuat dengan baru. Ia harus menjalani hari-harinya sekarang tanpa Nat dan Perth.

Senyuman Perth, candaan Perth, bawelnya Perth, kini cuma kenangan. Ia pun pergi meninggalkan ruangan persidangan bersama NuNew. NuNew pun sama hal nya dengan Zee, ia merasa sakit saat harus melihat keluarga Zee yang tidak mau menyapa bahkan melihat dirinya.

'apakah gua nantinya gak akan pernah bisa diterima keluarga Zee?'

RAIKANTOPENI GANG = DOMUNDI VERS (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang