9. Ketakutan Giselle

907 98 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Giselle, Mark, dan Julian memutuskan untuk makan siang bersama sebelum mereka bergerak menuju pelabuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Giselle, Mark, dan Julian memutuskan untuk makan siang bersama sebelum mereka bergerak menuju pelabuhan. Untuk sesaat, Giselle hanya mengaduk-aduk spageti dengan garpu seraya mengerucutkan bibir, tak berminat untuk mengicip makanan tersebut.

Putri Hampton itu memohon dengan merekatkan kedua telapak tangan di depan dada. "Sehari lagi, please...."

Mark menatap manik sang puan. "Tidak!" ucapnya tegas.

Gadis itu pun mendengkus, kesal dengan tingkah Mark dan Julian. Tentu saja demikian, sebab sedari pagi ia sudah mencoba membujuk kedua pemuda itu untuk membiarkannya menikmati kota Nethervile satu hari lagi. Namun, mereka berdua menolak. Bahkan Giselle sengaja ditakut-takuti oleh Julian tentang kejamnya para pemburu warga Arkala yang masuk ke Nethervile tanpa izin. Meskipun begitu, Giselle sama sekali tak gentar yang pada akhirnya hanya membuat Julian membuang napas kasar.

Toh, aku belum melihat para pemburu itu sama sekali, batin Giselle.

Perempuan itu mendongak, menatap Mark dan Julian di hadapannya yang saling berbagi pandang. Mereka berdua tampak fokus pada objek yang berada di belakang Giselle, dan gadis itu menyadarinya.

"Apa yang kalian lihat?" tegur Giselle.

Julian menaikkan jari telunjuknya di depan mulut. "Ssshhh...."

Giselle ingin menengok ke belakang, tapi ia juga enggan. Apalagi jika melihat tatapan kedua pemuda yang kini sudah menajam bak samurai, niscaya sang puan lebih baik memainkan spageti dan merajutnya seolah itu adalah benang daripada meminta penjelasan.

"Lewat belakang," ujar Julian pada Mark dengan suara pelan.

Mark menjawab, "Apakah langsung ke tempat parkir mobil?"

Mendengar pertanyaan itu, Julian menggeleng cepat. "Tidak, jaraknya pun lumayan jauh sehingga mungkin saja kita harus berlari."

"Ah, itu akan jadi sulit," ujar Mark seraya mengusap dagu.

"Lakukanlah sekarang!"

Jujur, Giselle tak paham dengan pembicaraan mereka saat ini. Ah, Giselle memang tak pernah paham dengan percakapan mereka sedari awal bertemu. Seharusnya ini bukan menjadi masalah. Tapi mendengar kata 'lari', Giselle sudah berpikiran aneh-aneh sekarang.

21 Days [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang