2. Pulau Arkala

1.7K 186 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Daratan di Pulau Arkala dipenuhi oleh bangunan-bangunan dengan arsitektur khas yang menunjukkan adaptasi kebudayaan dari para pendatang di masa lampau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daratan di Pulau Arkala dipenuhi oleh bangunan-bangunan dengan arsitektur khas yang menunjukkan adaptasi kebudayaan dari para pendatang di masa lampau. Dibangun di tengah rerumputan dan hutan belantara, Arkala berkembang menjadi wilayah yang artistik dan penuh keanggunan.

Kebutuhan akan sumber daya dibawa oleh kapal-kapal dari Kota Nethervile yang menjadi sokongan utama bagi pulau. Setiap harinya, lebih dari lima kapal akan bolak-balik membawa persediaan yang dibutuhkan. Inilah yang terkadang menjadikan Dermaga Dexter sangat sibuk pada pagi dan malam hari.

Puluhan kedai yang menawarkan banyak pilihan kuliner, siap untuk menuntaskan rasa lapar dan dahaga setelah menikmati penjelajahan dan rekreasi wilayah. Pemandangan alam berupa pantai yang menawan dan beberapa titik hutan pun masih dijaga keasriannya.

Festival Iox merupakan Festival yang diadakan setahun sekali di Pulau Arkala, festival di mana para pedagang memberikan banyak potongan harga bagi para penduduk lokal. Saat festival berlangsung, terlihat bendera kecil berwarna-warni yang digantung pada sehelai benang, terhubung dari satu bangunan ke bangunan lain. Jangan tanyakan dominasj gema musik di tiap sudut yang menambah semarak.

Giselle yang mengenakan gaun off-shoulder selutut berwarna biru dengan rambut panjang yang diikat ekor kuda pun terlihat menawan. Tak kalah memesonanya, Winter mengenakan dress berwarna abu-abu. Rambutnya diberi hiasan berupa jepitan berbentuk buah anggur kesukaannya.

Dua sahabat itu berjalan lambat sembari sesekali menyicip makanan ringan dan menikmati udara Arkala yang sejuk, meskipun matahari telah berdiri sedari tadi di langit penuh awan putih.

"Mrs. Larson, mengapa roti buatanmu selalu enak? Apa kau memakai ramuan tertentu?" puji Winter begitu satu potongan roti telah masuk ke dalam mulut.

"Terima kasih atas pujianmu, Nona Anderson. Tapi aku yakin jika aku telah menuang susu dan potongan keju yang pas dalam adonan," ujar Larson, pemilik kedai Larson's Bakery.

"Aku permisi dulu ya, terlalu banyak pelanggan hari ini." Perempuan tersebut melanjutkan sambil tersenyum, langsung melangkahkan kaki menjauh dari meja Winter dan Giselle.

21 Days [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang