8. Kebenaran

55 55 25
                                    


Happy reading




Play song: Lyn - love story




Pagi, pukul 08:05

Ceklek...

"Lan ... bangun dong hari ini kan kita mau maraton mumpung lagi free nih." ucap Ina sambil menggoyangkan Bulan yang masih bergelung dibalik selimut tebal.

Kemudian sang empu yang di panggil namanya itu terbangun.
"Iyah ina ... aku udah bangun nih." ucap Bulan bangkit dari rebahannya.

"Yaudah ayok siap siap keburu siang ini." ucap Ina sambil menarik tangan Bulan.

"Kayanya hari ini batalin dulu yah in soalnya aku harus dateng ke acara ulang tahun anaknya mbak Amira." ucap Bulan sambil mengikat rambutnya asal.

"Siapa mbak Amira?" tanya Ina.

"Yang punya resto the'brahman family." jawab Bulan.

"HAH!!" teriak Ina begitu kaget.

"Shh.. ya ampun Ina suaramu." ucap Bulan sambil mengusap telinganya yang berdengung.

"Hehe maaf Lan soalnya aku kaget banget denger kamu di undang sama keluarga nya brahman." ucap Ina sambil nyengir kuda.

Bulan yang melihat reaksi temanya itupun tak kuasa menahan senyumnya yang sejak tadi iya tahan, sungguh ia merasa heran dengan temannya sekaligus penasaran dengan keluarga sultan itu.

"Kalo kamu mau ikut ayok aja, aku mau berangkat sekarang soalnya." ucap Bulan sambil mengajak Ina.

"Mau dong.. yaudah sebentar aku mau make up dulu." ucap Ina kemudian berjalan menuju meja rias.

Disebuah villa megah dan indah itu kini telah dipenuhi oleh orang-orang yang sedang menyiapkan acara dekorasi untuk perayaan ulangtahun cucu pertama keluarga brahman, beberapa kerabat juga saudara mereka ikut hadir dalam acara ini.

"jho gimana kue pesenan saya udah ready." tanya Amira.

"Sudah Bu katanya tinggal kasih toping aja sama packing dan untuk pengiriman nanti siang." jawab Jhony.

"Good luck pokonya jangan sampe ada hambatan apapun." ucap Amira.

"Siap Bu 86." ucap Jhony sambil mengacungkan jempolnya.

Kemudian Amira melenggang pergi masuk kedalam villa keluarganya ia mencari sosok suaminya yang ternyata sedang duduk berkumpul bersama sanak saudaranya.

"Mas." panggil Amira kemudian berjalan mendekati suaminya.

"Iya sayang kenapa?" tanya Nico saat istrinya tiba-tiba datang.

"Papah sama Langit mana, kok dari tadi aku gak liat mereka yah." ucap Amira kemudian duduk di sofa bersama suaminya.

"Ooh..tadi mereka ke perpustakaan kakek di atas kamu mau kesana juga." tanya Nico sambil mengusap lembut kepala Amira.

Sesaat SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang