15. Promise to you

26 27 1
                                    

Happy reading

🌹🌹



Play song: meant 2 be




"Apa!" ucap Bulan hampir terjatuh dari pangkuan Langit dan dengan sigap Langit merengkuh pinggang Bulan untuk menahan.

"Hati hati sayang kau hampir saja terjatuh jika aku terlambat menahannya tadi," ujar Langit khawatir.

"Ck awas turunkan aku Langit lepas ..." ucap Bulan.

"Tidak akan." ucap Langit sambil menatap dalam manik mata Bulan begitu lama.

Bulan yang melihat itupun sedikit gugup dan takut."Langit ... ka-kau."

Karena tak tahan melihat ekspresi wajah gadis nya seperti itu Langit pun tertawa tanpa henti."hahaha astaga ... Bulan."

Sang empu yang di sebut namanya itupun hanya terdiam keheranan.

"Ini sayang ... ini" ucap Langit mengangkat tutup gelas yang di genggam Bulan kemudian menenggak habis susunya.

"Langit ku pikir kau," Ucap Bulan terhenti karena merasa sepertinya jika ia lanjutkan bisa menimbulkan sesuatu yang sangat sensitif untuk spesies manusia seperti Langit.

"Memikirkan sesuatu seperti?" tanya Langit sambil menaik turunkan alisnya.

"Ck isshh dasar kau ..." ucap Bulan kesal sambil memukul-mukul dada bidang pria di hadapannya.

"Aawsh Bulan ... sakit sayang aduduh ah sayang." Langit sedikit kewalahan mendapati pukulan lincah gadisnya.

"Kau menyebalkan ... awas lepaskan aku mau ke dalam, " ucap Bulan kesal dan terus memberontak.

Dengan sigap Langit menangkap kedua tangan Bulan yang tak henti melayangkan pukulan ringan di dada bidangnya kemudian menahan tengkuk gadis itu.

"La-lang..." ucap Bulan gugup saat melihat pria di hadapannya mulai mendekat perlahan dan memiringkan wajahnya ke samping bersiap untuk mencium Bulan.

"One kiss for my apology tonight, baby." ucap Langit dengan suara sedikit serak.

"Ti-tidak Lang a-aku," belum sempat Bulan berucap sesuatu nan kenyal dan hangat berhasil mendarat sempurna di bibir ranumnya spontan ia pun memejamkan mata sambil meremas bahu Langit yang di lapis kemeja.

Cup..

Tautan bibir kedua insan itupun terlepas, mereka saling menatap manik mata satu sama lain lalu tersenyum penuh cinta kemudian Langit menarik tubuh Bulan masuk kedalam pelukannya.

"Kau ingin mendengar nya?" tanya Langit pelan.

"A-apa?" ucap Bulan gugup.

"Detak jantung ku," ucap Langit dengan nada seraknya.

Langit reflek memejamkan matanya kala Bulan perlahan mendekatkan kepalanya tepat di dada kiri Langit dengan posisi menyamping.

Sesaat SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang