12. Salah faham

57 55 17
                                    


Happy reading

🌹🌹🌹


Play song: Cinta dalam hidupku

"La-Langit kenapa kau... " ucap Bulan terhenti saat tiba-tiba saja tubuhnya limbung dan bersandar tepat di dada bidang Langit.

Kemudian Langit yang menyadari hal itupun langsung menangkap tubuh gadisnya dengan sigap."Bulan! hey bangun?" tanya Langit kebingungan.

sayangnya tidak ada respon sedikit pun dari gadisnya, tanpa berbelit-belit Langit langsung menggendong Bulan ala bridal style ke arah mobilnya.

"Ke rumah sakit sekarang!" perintah Langit pada supir pribadinya.

"Baik tuan." ucap sang supir itu kemudian melajukan mobilnya.

Beberapa jam kemudian akhirnya mereka pun tiba di rumah sakit besar milik keluarga Brahman papah nya Langit.

"Dokter!!" teriak laki laki-laki itu mengagetkan seisi ruangan.

Tak lama seorang dokter perempuan berumur 30 tahun juga para perawat itu menghampiri Langit yang sedang kepanikan saat ini.

"Tuan Langit apa yang terjadi?" tanya dokter itu saat ia mendapati Langit membawa seorang gadis di gendongan nya.

"Aku tak tahu tiba tiba dia tidak sadarkan diri begitu saja dokter, tolong selamatkan dia dok." jawab Langit sambil sesekali memperbaiki gendongannya agar tidak jatuh.

"Ba-baiklah kalo begitu akan saya bawa nona ini untuk pemeriksaan terlebih dahulu, suster pindahkan nona ini ke brangkar." ucap dokter perempuan itu.

Dua orang perawat itupun menghampiri Langit untuk mengambil alih Bulan ke atas brangkar sambil memasang selang oksigen pada pernapasannya.

"Permisi tuan tolong lepaskan tautan tangan kalian terlebih dahulu karena kami harus secepatnya memberikan pertolongan pada pasien." ucap perawat itu.

Langit yang mendengar ucapan perawat itu langsung saja mengarahkan pandangannya ke bawah dan iapun tersenyum manis kala ia menatap tangan kekar miliknya dan tangan mungil gadisnya masih bertaut.

"Aku di sini bersamamu sayang." ucap Langit sedikit lirih kemudian mengecup tangan Bulan sebentar."berikan dia penanganan terbaik dokter, jika sampai terjadi sesuatu maka kau pasti tau akibatnya?" ucap Langit dengan aura mencekam.

"I-iya tuan saya akan berusaha semaksimal mungkin." merasa ada sinyal mengancam sesegera mungkin dokter itupun membawa Bulan untuk segera di tangani.

Beberapa menit kemudian pintu ruang rawat inap itu terbuka, menampakan seorang perawat yang sepertinya sudah selesai menangani gadisnya.

"Permisi tuan." sapa perawat itu.

Langit yang tengah memejamkan matanya itu seketika terbangun saat mendengar seseorang memanggil namanya."bagaimana suster, apa dia baik baik saja?" tanya Langit langsung bangkit dari duduknya.

"Pasien baik baik saja tuan anda di perintahkan oleh dokter untuk masuk kedalam sekarang." ucap perawat itu ramah.

"Baiklah terimakasih." ucap Langit.

"Sama sama tuan."

Saat laki laki itu masuk dan melangkahkan kaki nya dan berhenti tepat di ambang pintu ia bisa melihat jelas kondisi gadisnya yang tengah terbaring lemas dengan mata tertutupnya.

Sesaat SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang